Desa Adat Padangbai Bagi 900 Paket Sembako
Suasana pembagian paket sembako di Desa adat Padangbai. (ist)
KARANGASEM - Desa adat Padangbai, Manggis Karangasem membagikan 900 pakat sembako untuk warganya. Pembagian ini dilakukan untuk membantu warganya yang terdampak Covid 19.
Warga Padangbai sendiri diakui Bendesa adat Padangbai Jro Komang Nuriada sangat terdampak dengan adanya Covid 19. Ini karena warga padangbai sebaian besar bergerak dalam sector pariwisata. Sehingga dengan kondisi pandemic virus mematikan tersebut kerama Padangbai langsung merasakan dampaknya.
Sembako yang dibagikan sendiri bersumber dari pengasilan asli desa adat Padangbai. Selaian itu ada juga beberapa sponsor seperti BRI, Bank Mandiri, LPD dan CBD serta sector usaha lainya. 900 paket sembako tersebut senilai Rp 180 juta.
Pembagian dilakukan di Balai masyarakat Desa adat Padangbai. Nampak warga datang secara bergiliran. Sekalipun cukup ramai namun mereka tetap melakukan sosial distancing. Seperti menjaga jarak dan wajib menggunakan masker. Selaian itu mereka juga wajib mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer yang tersedia dipintu masuk.
“Kalau warga kami di Padangbai banyak bergerak di sector pariwisata seperti deving, kapal cepat dan juga pengelola hotel dan restoran,” ujarnya. Saat ini semua itu sudah tidak bisa mengasilkan lagi. Nuriada sendiri mengelola homestay namun saat ini sudah tidak ada tamu lagi sejak dua bulan. “Saya kelola 8 kamar,” ujarnya.
Sementara wisman yang ada di Padangbai sekarang ini mereka adalah kerama tamiu yang tidak bisa pulang. Mereka ini adalah pemilik usaha di Padangbai seperti hotel dan restoran. Wisman tersebut malah sudah menjadi kerama tamiu di Desa adat Padangbai. Sekarang ini juga ada ikut membantu sebagai sponsor kegiatan ini.
Mereka diantaranya ada warga Negara Francis, Jerman, Belanda dan Amerika Serikat. Saat ini mereka tidak bisa pulang ke negaranya sehingga memilih tinggal dipadangbai.
Sementara itu untuk pakat sembako yang dibagikan senilai Rp 200 ribu per pekatnya. Seperti beras 10 kg, telur satu terai, mi enam buah dan satu liter minyak goreng.
Untuk diketahui pendapatan asli desa adat Padangbai cukup tinggi, takni Rp 1,8 miliar per tahunya. Ini diantaranya berasal dari Hotel, restoran, parkir, penyebrangan dan juga pasar Desa.
Hanya saja pengeluaran untuk operasional Desa adat juga cukup besar yakni Rp 1,6 miliar pertahun. Karena Desa adat Padangbai mengempon 14 pura. Diantaraya termasuk khayangan jagat seperti Pura Silayukti dan Pura Penataran Agung. Pura ini menggelar piodalan setiap enam bulan sekali dan ngusaba setiap tahun. (Oke)
Komentar