Tenaga Medis Tabanan Diusulkan Dapat Insentif
Jajaran anggota komisi I dan IV DPRD Tabanan saat melakukan sidak di Rumah Sakit Nyitdah, Kediri, Tabanan. Selasa (5/5). (Ist)
TABANAN – Jajaran tenaga medis di Kabupaten Tabanan yang berjuang di garda terdepan penanganan Covid-19 diusulkan mendapat insentif atas kinerjanya telah berjuang di garda terdepan dalam penanganan virus Corona selama ini.
Hal itu ditegaskan Ketua Komisi I DPRD Tabanan, I Putu Eka Nurcahyadi usai melakukan sidak dengan jajaran komisi IV di rumah sakit Nyitdah, Selasa kemarin.
“Mereka tenaga medis yang berada di rumah sakit Tabanan dan Nyitdah akan mendapatkan sebuah hak sesuai dengan kewajiban yang akan dilakukan,” ungkapnya Selasa kemarin.
Namun pemberian insentif ini tidak akan diberlakukan sama, melainkan akan diberikan sesuai dengan kinerja. Dalam hal ini, tenaga medis yang bekerja di luar garda depan penanganan Covid akan mendapatkan hak sama dalam prolehan insentif.
Prihal insentif ini juga telah dikordinasikan dengan pihak Rumah Sakit selaku kordinator dan pelaksana penanganan Covid-19 baik di Rumah Sakit Nyitdah maupun BRSUD Tabaan.
“Pemberian insentif ini kami pastikan sesuai dengan kinerja. Tidak mungkin, orang yang betindak di tempat aman malah mendapat hak sama. Haknya akan ditentukan sescara professional,” tegasnya.
Dalam sidak kemarin di rumah sakit Nyitdah, Dewan Tabanan mendapatkan bahwa penanganan pasien baru di ruang isolasi sebatas pasien dalam pengawasan atau reaktif. Bahkan dalam perkembangan penanganannya ditemukan 5 pasien yang sebelumnya reaktif justru telah sembuh atau negatif.
Sesuai usulan atau SK dari Gugus percepatan dan penanganan Covid-19 Tabanan, ada sekitar 700 tenaga medis yang dipersiapkan dalam penaggulangan pasie gawat darurat. Namun dalam hal ini, tidak semua tenaga medis tersebut memiliki beban kerja sama, sehingga dalam pemberian insentif juga akan diberikan sesuai dengan beban kerja masing-masing tenaga medis. (Cia)
Komentar