Kawasan GWK Didisinfektan
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra saat memimpin langsung penyemprotan desinfektan bersama jajaran OPD Pemprov Bali di areal objek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) Jimbaran, Kabupaten Badung. Sabtu (21/3). (Ist)
BADUNG - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali yang diketuai Sekda Dewa Made Indra menggecarkan upaya pencegahan penyebaran COVID-19 melalui gerakan penyemprotan disinfektan.
Bersama sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Pemprov Bali, Dewa Indra memimpin langsung penyemprotan di areal objek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) Jimbaran, Kabupaten Badung. Sabtu (21/3).
Kegiatan ini merupakan lanjutan upaya disinfeksi secara massal yang dilakukan di seluruh kabupaten/kota, sementara kawasan GWK dipilih sebagai tempat untuk disinfeksi karena ingin mengirim pesan kepada masyarakat kita dan juga pengelola destinasi wisata bahwa objek wisata adalah salah satu tempat berisiko tinggi dalam penyebaran COVID-19.
“Kita tahu bahwa GWK adalah salah satu ikon pariwisata Bali, jadi kita ingin mengirim pesan bahwa objek wisata rentan penularan. Mari kita terus lakukan berbagai upaya, termasuk disinsfeksi, jangan berhenti karena jumlah yang terjangkit terus bertambah,” ujarnya disela-sela kegiatan.
Hingga saat ini tercatat 4 pasien positif COVID-19 di Bali, terdiri dari 2 WNA dan 2 WNI. Dari empat pasien positif tersebut, dua WNA telah meninggal. Pasien pertama merpakan warga Negara Inggris meninggal beberapa waktu ini, sedangkan pasien ke dua merupakan WNA bermur 72 Tahun dan telah meninggal 15 Maret 2020 kemarin.
Pasien ke dua ini awalnya didiagnosa oleh pihak RS menderita penyakit jantung namun akhirnya dinyatakan positif COVID-19 usai dilakukan pengecekan laboratoirum.
“Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan pihak konsulat asal WNA dimaksud untuk proses pemakaman atau kremasi,” tegas Dewa Indra.
Upaya penelusuran atau contact tracing terkait WNA ke dua ini telah dilakukan dan telah ditemukan satu orang terdekatnya selama di Bali dan akan terus dikembangkan.
Untuk pasien ke 3 dan 4 adalah WNI dan saat ini satu pasien dirawat di salah satu RS rujukan di Bali, sementara satu pasien lainnya dirawat di RS luar Bali karena yang bersangkutan sudah kembali ke daerahnya.
Sejauh ini jumlah kasus pasien positif terdapat 199 ODP (Orang Dalam Pengawasan) yang terkait kontak dengan pasien. Jumlah ini bisa bertambah karena tim surveilans kami di lapangan terus menelurusi siapa yang sempat kontak dengan pasien positif.
“199 ODP itu saat ini dalam keadaan sehat, tim kami sudah melakukan edukasi. Karena sebagian dari mereka adalah tenaga medis, rata-rata sudah tahu protokol isolasi mandiri dan melaksanakan PHBS,” tambahnya.
Sedangkan yang berstatus PDP dan menunggu hasil lab, saat ini berjumlah 21 pasien dan dirawat di sejumlah RS rujukan. Seluruhnya dalam kondisi baik.
“Yang paling penting harus diketahui masyarakat adalah penyebaran COVID-19 makin meluas dan di Bali sudah ada yang terjangkit. Masyarakat saya minta meningkatkan kewaspadaan, kurangi aktifitas di luar rumah, patuhi instruksi pemerintah untuk melakukan social distancing,” ujarnya.
Orang tua juga harus mengawasi anaknya agar jangan pergi ke tempat hiburan, objek wisata dan tempat keramaian yang rentan penularan COVID-19.Semua harus ingat, tak satupun dari kita yang kebal terhadap virus ini.
Disisi lain, Gubernur Koster juga telah mengeluarkan beberapa surat edaran dan instruksi terkait penutupan sementara objek wisata, membatasi keramaian dan hiburan termasuk tajen serta meniadakan pawai ogoh-ogoh dan diharapkan dipatuhi demi kesematan masyarakat.
“Jangan sampai kena dan jangan sampai menyebarkan ke orang lain,” tutup Dewa Indra. (Cia)
Komentar