Okokan Kolosal Warnai Kemeriahan Tanah Lot Art and Food Festival #3 2020
Suasana pembukaan Lot Art and Food Festival #3 2020 ditandai membunyikan okokan secara bersama-sama. Jumat (13/3). (Ist)
TABANAN – Event tahunan Tanah Lot Art and Food Festival #3 2020 resmi dibuka. Mengusung thema “Tirta Kamandalu” yang bermakna air suci dari dari dasar samudra sebagai sumber kehidupan, pembukaan Tanah Lot Art and Food Festival #3 2020 diawali dengan pagelaran Okokan kolosal.
Sebanyak 900 Seniman Okokan berikut Penari berasal dari 7 (tujuh) Banjar di Desa Pekraman Kediri berhasil tampil memukau saat pembukaan di seputaran Pura Luhur Tanah Lot, Beraban, Tabanan. Jumat (13/3) sore.
Ada ribuan pengunjung memadati kawasan sekitar areal Pura tempat pagelaran Okokan digelar. Perpaduan lampu dan aksesori berbagai rupa menambah antusisiasme pengunjung yang sejak siang hari menunggu dimulainya pementasan.
Sejumlah tokoh dan tamu vip turut menyaksikan pagelaran Okokan kolosal tersebut, diantaranya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA), Bintang Puspayoga, Wagub Bali Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati (Cok Ace), perwakilan Puri Kediri, DPR RI Made Urip, Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama, jajaran anggota DPRD Tabanan dan pimpinan OPD Tabanan.
Pementasan Okokan kolosal dengan thema ‘Nakluk Merana ‘ ini merupakan sebuah tradisi yang umumnya digelar masyarakat Kediri Tabanan guna mengusir bala atau musibah, seperti penyakit, hama, bencana dan sejenisnya, termasuk ancaman virus Corona yang saat ini terjadi di berbagai Negara di dunia.
Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti selaku Ketua Badan Pengelola DTW Tanah Lot mengatakan, Okokan merupakan ikon utama dalam pementasan festival tahun ini dengan pragmen tari “Nangluk Merana, dan bertujuan menetralisir hal-hal jahat atau negatif sehingga mampu membawa kedamaian, terlebih lagi saat ini, industri pariwisata sedang diguncang kejadian merebaknya wabah virus Covid-19 menimpa berbagai belahan dunia.
Bupati perempuan pertama di Bali ini sekaligus mengungkapkan kenyakinannya agar wabah Covid-19 yang saat ini ditemukan di berbagai negara akan hilang dari Pulau Dewata.
“Kita doakan bersama-sama, dan dengan menampilkan Okokan kolosal ini, mudah-mudahan ini sedikit tidaknya membawa dampak yang baik bagi kita di Bali dan Tabanan khususnya,” kata Eka saat memberi sambutan pembuka di Tanah Lot kemarin.
Ditambahkan, Kekuatan Sang Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa adalah diatas sega-galanya dan tetap harus diyakini maka niscaya kita semua tidak akan takut dengan virus apapun termasuk virus corona.
“Sepanjang kita yakin dengan kekuatan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, itu akan disomyakan (dinetralkan) kembali dan Bali tentunya akan tetap menjadi pusat pariwisata Dunia yang kita banggakan,” tegas Eka.
Selain dimanjakan dengan pementasan Okokan massal, para pengunjung juga dimanjakan dengan sejumlah spot selfie tempat berfoto ria yang cukup unik dan menarik diantaranya spot selfie bambu gila, pohon bambu salju, dan lainnya.
Tanah Lot Art and Food Festival #3 tahun ini juga memanjakan pengunjung dengan kehadiran klinik kopi dengan menampilkan pengolahan kopi Robusta asal Pupuan dari biji kopi mentah sampai menjadi kopi siap saji oleh barista terbaik Tabanan.
Tidak kalah juga disajikan kuliner tradisional Tabanan, seperti Pepesan Telengis, Jukut Roroban dan Jaje Leburan, serta lainnya dalam tema ‘Boga Bali Lawas’.
Disisi lain, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati mengapresiasi acara ini karena sesuai dengan program pemerintah, yakni We Love Bali Movement. Dan menjadi lebih luar biasa lagi sebab acara ini dilakukan ditengah suasana hiruk-pikuk berita tentang virus Corona.
Kondisi Bali saat ini masih dalam kondisi baik, hanya pemberitaan di luar negeri sedemikian rupa membawa dampak kekhawatiran.
“Ini sangat menarik sekali. Jadi bukan semata-mata ditujukan untuk pariwisata, namun lebih dari itu, festival ini adalah persembahan untuk Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ujar Cok Ace. (*/Cia)
Komentar