Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Bali Persiapkan Skema ‘Block’ Rumah Sakit Khusus Tangani Pasien Corona

Wakil Gubernur Bali, Cok Ace. (Ist)

DENPASAR - Kesiapan Pemerintah Provinsi Bali menghadapi virus Covid 19 terus disosialisasikan kepada semua pihak. Bahkan persiapan penanganan terduga pasien  virus Corona tersebut telah dilakukan dengan matang. Jika dalam kondisi darurat, satu unit rumah sakit siap diblock guna penangan pasien agar  lebih efisien.

Hal itu ditegaskan  Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) usai rapat koordinasi kesiap-siagaan menghadapi virus corona di ruang Rapat Praja Sabha Kantor Gubernur Balu Selasa (3/3) Pagi

“Saat ini kita sudah persiapkan tiga unit rumah sakit guna penanganan kasus dugaan pasien virus Corona. Namun jika terjadi kemungkinan terburuk, kia persiapkan skema memblok satu unit rumah sakit guna penanaganan kasus virus tersebut,” ujar Cok Ace kapada awak media.

Skenario persiapan tersebut dilakukan andaikata terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti  jika ditemukan jumlah pasien sejumlah 50 orang hingga mencapai angka 100 orang atau diatas 200 orang dan seterusnya.

Skenario untuk mem-blok satu rumah sakit bilamana terjadi banyak kasus. Dan beberapa rmah sakit siap diblock guna penanganan pasien seperti Rumah Sakit Universitas Udayana di Jimbaran dan siap dengan kapasitas 100 pasien serta RS Bali Mandara berkapasitas 200 pasien.

Namun penanganan saat ini masih difokuskan  di 3 (tiga) rumah sakit rujukan yakni  RS Sanglah dengan kapasaitas tempat tidur 18 unit dengan 4 tempat tidur isolasi dilengkapi ruang bertekanan negatif standar WHO), RS Sanjiwani Gianyar  dengan 3 ruang isolasi plus  9 tempat tidur dan RSUD Tabanan dengan kapasitas 7 unit tempat tidur  di 2 (dua) ruang isolasi.

Tokoh Puri Ubud ini menegaskan bahwa kesiapan Pemprov Bali  dan instansi terkait dilakukan setelah pernyataan resmi Presiden Jokowi terkait dua pasien terjangkit virus Corona. Untuk itu, Bali tegasnya tidak bisa menutupi kasus tersebut menyatarakan tidak terjadi apa-apa .

Meskipun jarak Jakarta dan Bali jauh, berbeda pulau namun kita semua adalah Indonesia dan sudah ada laporan resmi bahwa  ada yang telah terjangkit di Indonesia.

“Kita beberkan usaha-usaha pemerintah provinsi dengan instansi terkait khususnya setelah pernyataan resmi dari bapak Presiden. Beberapa paradigma perlu kita perbaiki, semua informasi harus lebih terbuka sekarang, lewat media massa, media sosial dan media lain,” tegasnya.

Dipaparkan, hingga saat ini di Bali belum ada yang positif terjangkit corona. Dari 25 orang yang dalam pengawasan semuanya terbukti negative, disamping ada 2 WN Jepang (salah satunya sudah menunjukkan gejala kesembuhan) yang masih harus menunggu hasil lab.

Meski demikian, akunya Bali tetap harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, kesiapan-kesiapan sarana kesehatan, serta ruang tempat perawatan dan ruang isolasi khusus untuk menangani pasien terdampak.

“Intinya, kita koordinasikan kesiapan fasilitas kesehatan di Bali, rumah sakit-rumah sakit bilamana ada orang yang terjangkit virus corona di Bali. Rumah Sakit di masing-masing kabupaten juga sudah punya fasilitas untuk isolasi pasien, termasuk pengadaan untuk tempat tidur khusus  penanganan pasien terindikasi corona secara umum saya kira sudah siap,” tambahnya.  

Penanganan juga dilakukan dengan upaya kebersihan dan mekanisme alur penumbang di Bandara untuk mengantisipasi orang yang masuk ke Bali sesuai SOP yang benar dan maksimal dan diharapkan tidak perlu kekhawatiran berlebih.  Persiapan di Bandara Ngurah Rai terpasang 3 thermo scanner, di Pelabuhan Benoa 1 thermo scanner.

Mekanisme tersebut sengaja dlakukan agar diketahui bersama sekaligus meyakinkan wisatawan bahwa pelayanan, kesiap-siagaan kita di Bali sudah memenuhi syarat semua hingga membuat wisatawan yang berkunjung merasa aman dan nyaman.

Satu hal yang harus diketahui terutama oleh masyarakat bahwa pasien terjangkit virus corona ini mempunyai kemungkinan sembuh yang tinggi, hingga 98 persen. Hanya memang penyebarannya sangat cepat. Kemungkinan sembuhnya sangat tinggi.

Dalam hal ini, Cok Ace menghimbau masyarakat untuk bijak dalam menggunakan masker, penimbunan akan ditindak tegas. Masker juga jangan disalahgunakan karena peruntukannya hanya untuk sekali pakai. Jika perlu, masker yang sudah digunakan langsung dipotong agar tidak ada pihak yang mendaur ulang,  

“Jaga selalu kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar, untuk meningkatkan imunitas tubuh kita,” pintanya. (Cia)

Komentar