Pemkab Tabanan Gelar ‘Mepatung' Borong 517 Ekor Babi Masyarakat
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Ketua DPRD Tabanan, I Made Dirga, Sekda I Gde SUsila dan sejumlah OPD saat acara mepatung massal dan makan babi guling bersama di halaman Kantor Bupati Tabanan, Senin (17/2), (Ist)
TABANAN - Turut merasakan penderitaan para peternak dan masyarakat akibat merebaknya virus Africa Swine Fever (ASF), Pemda Tabanan menggelar ‘mepatung' dengan memborong sebanyak 517 ekor babi dari masyarakat.
Acara dirangkai dengan aksi makan babi guling bersama di halaman Kantor Bupati Tabanan, Senin (17/2), sekaligus menunjukkan bahwa babi aman dikonsumsi meski ditengah isu wabah babi yang merebak akhir-akhir ini.
Kegiatan ini diinisiasi Bupati Eka dan dihadiri Ketua DPRD Tabanan, I Made Dirga dan anggota DPRD Tabanan, Sekda I Gede Susila, dan Para Asisten dan OPD dan ASN di lingkungan Pemkab Tabanan.
“Jadi program ini Saya buat adalah reaksi cepat, karena kita ingin merasakan derita peternak kita yang rugi besar gara-gara suatu virus yang melanda begitu cepat. Virus ini kecepatannya begitu cepat ketimbang virus rabies. Rabies 80 persen ini 100 persen,” ungkap Bupati Eka.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rapat antisipasi yang telah digelar sebelumnya yakni pada Kamis (13/2) lalu. Hasil diskusi menyepakati bahwa Pemkab akan membantu meringankan beban peternak dan masyarakat Tabanan sekaligus melakukan aksi makan babi bersama sebagai bukti daging babi sangat aman untuk dikonsumsi.
Dana pembelian daging babi tersebut bersumber dari para ASN di lingkungan Pemkab Tabanan dan terkumpul sekitar Rp. 1,5 miliar.
“Disamping kita berbagi tetapi juga menabung karma baik membantu peternak di Tabanan untuk bisa tersenyum, khususnya di Hari Raya Galungan ini,” tegas Eka.
Dalam kesempatan kemarin, Bupati Eka sekaligus mengungkapkan harapanya agar kegiatan serupa bisa dilakukan kapan saja dan tidak perlu menunggu virus atau penyakit datang terlebih dulu.
Jika waktunya tepat dan rasanya bisa dilakukan kenapa tidak dilakukan. Dan hal ini dinilai murni untuk kegiatan sosial untuk seluruh masyarakat Tabanan.
Untuk itu, Bupati Eka juga menegaskan kepada semua OPD di lingkungan Pemkab Tabanan agar gotong-royong dan bekerjasama dalam hal ini karena menyangkut masyarakat.
Karena menurutnya, bagaimanapun Tabanan ini adalah milik semua masyarakat Tabanan bukan milik Bupati atau pemerintah seorang, tetapi milik semua masyarakat Tabanan.
“Kedepan saya harapkan OPD terkait agar lebih ketat mengawasi menyebarnya virus ini. Dan kita sudah arahkan juga sampai Camat hingga Kepala desa, jangan sampai ada lagi bibit-bibit dari luar masuk lagi, termasuk penguburannya. Kalau ada babi yang mati jangan sampai dibuang ke sungai dan bisa kubur dalam-dalam,” imbuhnya.
Sebelumnya Kadis Pertanian Tabanan, I Made Budana melaporkan sesuai data yang ia terima bahwa di Tabanan tercatat ada lebih dari 550 ekor babi yang mati karena terserang wabah.
Pihaknya juga mengakui sudah melakukan langkah-langkah antisipasi sekaligus pembinaan sebagai upaya untuk menekan peredaran virus ini.
“Untuk itu kami sudah melakukan langkah langkah atau antisipasi sesuai dengan himbauan dari Pemerintah Pusat. Kita sudah bersurat ke Kecamatan kepada rekan rekan kita, khususnya Puskeswan kita dan dokter hewan yang bertugas di kecamatan untuk bersurat melakukan sosialisasi dan pembinaan pembinaan kepada peternak kita,” tegas Budana.
Dan terkait antisipasi, pihaknya juga dikatakannya telah melakukan pengadaan disenfektan sesuai arahan Bupati Eka. Di tahun anggaran 2020 ini, pihaknya telah mengadakan sebanyak 36 liter, sebagai upaya antisipasi.
“Mudah mudahan bisa cair sesegara mungkin. Atas inisiatif Bupati juga kita melakukan mepatung bersama sesuai perintah Bupati dan sesuai dengan kesepakatan kita yang merupakan kebijakan dari masing masing OPD. Daging babi ini aman untuk dikonsumsi, yang penting pemasakannya benar,” tambah Budana. (*/Cia)
Komentar