17 Desa asal Waru Sidoharjo Belajar Smart Desa ke Duda Timur
Foto : Ist
KARANGASEM - Smart Desa yang dimiliki Desa Duda Timur gaungnya telah terkenal ke seluruh Indonesia. Tak ayal desa-desa yang ada di beberapa propinsi lain sengaja datang ke desa yang ada di lereng gunung agung ini untuk belajar apa itu smart desa.
Seperti yang terlihat Sabtu (16/11) Desa Duda Timur kembali dikunjungi 170 orang dari 17 Desa dan Kelurahan yang ada di Kecamatan Waru, Sidoharjo, Jawa Timur.
Kedatangan rombongan yang terdiri dari para kepala desa dan lurah ini dipinpin langsung oleh Camat Waru, Fredik Suharto.
Fredik mengakui jika kedatangannya dan rombongan untuk belajar semangat Desa Duda Timur untuk mengembangkan IT guna meningkatkan pelayanan Desa. "Semangat inilah yang ingin kita pelajari untuk bisa diterapkan di Sidoarjo," ujarnya.
Meskipun sebenarnya mereka ada di kota namun Duda Timur diakui sangat menginforasi. Meskipun Desa ini letaknya terpencil dengan akses internat juga kurang dari 50 persen tetapi mampu menerapkan IT Smart Desa.
"Mesti di desa semangat untuk membangun desa sangat tinggi, inilah yang perlu ditiru dan dicontoh," tambahnya.
“Dari Desa Pegunungan punya semangat pengabdian yang tinggi untuk membagun, kami di Kota kenapa tidak harus bisa,” ujarnya.
Sementara di Sidoarjo sejauh ini tidak ada masalah soal internet. Harusnya ini bisa lebih gampang. Di Sidoarjo sendiri saat ini ada Smart City. Bupati Sidoarjo sendiri adalah Presiden Smart City Indonesia.
Pihaknya juga mengakui jika infrastruktur sudah ada di Sidoarjo namun masih perlu kekompakan dan semangat baru untuk membagun Desa dan Lurah di wilayahnya.
Bahkan Sidoarjo sendiri sudah ada pelayanan IT untuk pengurusan berkas KTP, KK dan perijinan serta surat pindah secara online yang bernama program Berkas Pelaku Dewe.
Di Kecamatan Waru sendiri ada Si Waru yang juga merupakan pelayanan online untuk masyarakat. Namun semuanya masih sendiri-sendiri tak selengkap smart desa.
Waru sendiri jumlah penduduknya mencapai 300 ribu orang. Namun kendala yang masih dihadapi di Sidoarjo yakni sinyal disana kerap terganggu karena banyaknya proveder dan juga radio swasta.
Sementara Pemkab sendiri telah membagun jaringan untuk internet. Pihaknya sendiri berharap usai kunjungan ini smart desa akan diterapkan di Sidoarjo yang mencakup seluruh kecamatan Waru di 17 Desa.
Sementara itu Gede Pawana, Perbekel Duda Timur mengatakan jika Desa Duda Timur awalnya adalah Desa tertinggal. Namun perlahan terus meningkat dan saat ini sudah menjadi Desa yang cukup maju. "Dulunya tak ada yang tahu dimana Duda Timur, tapi banyaknya kunjungan dan juga kenangan saat datang di share di medsos membuat duda timur semakin dikenal," ujarnya.
Rombongan tersebut diberikan pemaparan dan contoh-contoh fitur smart desa oleh Soni Kastara serta demo yang dilakukan Gede Pawana.
Aplikasi ini pernah diminta Singapura dan Autralia, namun Soni tidak memberikan karena ingin fokus untuk di dalam negeri. (*/Ani)
Komentar