Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Rai Mantra Jadi Narasumber pada Stadium Generale Luca Paciolli Unwar ke-30

Walikota Denpasar, IB Rai Dharawijaya Mantra saat menjadi narasumber pada Stadium Generale Luca Paciolli Unwar ke-30 di Hongkong Garden Denpasar, Minggu (17/11). (Ist))

DENPASAR - Perkembangan arus digitalisasi di era revolusi industri 4.0 saat ini memberikan tantangan dan peluang tersendiri bagi beragam kalangan masyarakat. Karenanya, setiap insan harus peka terhadap perubahan yang ada serta mampu menyikapi tantangan dan peluang yang ada.

Demikian diungkapkan Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra saat menjadi narasumber pada Stadium Generale Luca Paciolli HMJ Akuntansi Universitas Warmadewa (Unwar) ke-30 di Hongkong Garden, Denpasar, Minggu (17/11).

Dihadapan Civitas Akademika Universitas Warmadewa serta ratusan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Rai Mantra menjelaskan bahwa memasuki era revolusi industri 4.0 tantangan yang dihadapi masyarakat semakin kompleks. Hal ini lantaran revolusi ini membawa perubahan tentang sebuah pola dan model yang diiringi dengan perkembangan digitalisasi berbasis teknologi.

"Tantangan generasi saat ini di era revolusi 4.0 adalah kecepatan dalam beradaptasi terhadap perubahan yang ada, sehingga mampu mengeksekusi peluang dan tantangan yang ada," ujar Rai Mantra.

Kendati demikian banyak peluang yang dapat dimanfaatkan generasi milenial saat ini. Dimana, menggali potensi diri, cepat beradaptasi, mau berubah, soft skill, dan mampu mengontrol sosial emosional dalam diri adalah kunci dasar untuk menghadapi perubahan yang kian cepat yang tentunya harus dimulai dari sekarang.

Rai Mantra menekankan bahwa akuntan saat ini hendaknya tidak fokus pada satu bidang ilmu akuntansi saja, melainkan wajib berkembang dengan mempelajari data dan statistik. Hal ini lantaran keduanya merupakan elemen penting dalam mendukung digitalisasi saat ini.

“Diperlukan kemampuan dalam pengumpulan data, statistik serta analisis data yang merupakan elemen penting dalam era digitalisasi saat ini, selain juga kemampuan kompetensi serta fasih dalam penggunaan teknologi dan iptek,” ujar Rai Mantra. 

“Ingat, banyak peluang, jangan fokus terhadap satu bidang, tapi pergunakann kompetensi dalam bidang akuntansi ini sebagai enterpreneurship dan leadership, sehingga dengan kemampuan berinovasi dan berkreatifitas yang tinggi akan mampu mensinergikan seluruh bidang ilmu dan potensi, hal inilah yang nantinya menghasilkan start up baru, mengingat ilmu akuntansi dapat berguna dimana saja,” imbuhnya. 

Rai Mantra menambahkan, sebagai generasi muda tentunya sudah menjadi kewajiban untuk menjadi agen perubahan. Hal ini dapat dilakukan dengan berfikir out of the box. Dimana mengubah ketidakmungkinan menjadi mungkin dengan menciptakan link and match.

“Anak muda harus berani keluar dari zona nyaman, berfikir dan bertindak maju, out of the box yang memberikan harapan baru untuk mengubah ketidak mungkinan menjadi mungkin, kuncinya adalah bergerak dari sekarang, cepat beradaptasi, berinovasi dan berkreatifitaslah, gali potensi, isi diri dengan pengetahuan, padukan dengan ilmu dan teknologi, dari situ lah nantinya tantangan akan menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan,” ujar Rai Mantra sebagai motivasi kepada ratusan mahasiswa Jurusan Akuntansi Unwar yang hadir. 

Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unoversitas Warmadewa, Dr. I Made Sara, SE, MP didampingi Ketua HMJ, Reza Firmansyah dan Ketua Panitia, Agus Nanda Saputra mengatakan bahwa dari seminar ini diharapkan mampu menambah wawasan mahasiswa dalam mempersiapkan diri menjadi akuntan di era Revolusi Industri 4.0. Hal ini sejalan dengan tema yang ditetapkan yang dirasa sangat tepat untuk menjawab tantangan saat ini. Dimana mahasiswa diharapkan lebih aktif dan mampu untuk merubah mindset dalam menyikapi peluang dan tantangan.

"Mari kita ikuti kegiatan ini dengan seksama sehingga mampu menberikan manfaat, utamanya bagi akuntan dalam menghadapi persaingan global di era 4.0," paparnya. (*/Cia)

Komentar