Cok Ace Ajak Pasemetonan Dukuh Bali Sukseskan Program Pemprov Bali
- 23 September 2019
- 08:00 WITA
- Sosial Budaya
- Bali
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menghadiri Mahasabha II Pasemetonan Dukuh Bali di Sekretariat PHDI Provinsi Bali, Denpasar, Minggu (22/9). (Ist)
DENPASAR - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menghadiri Mahasabha II Pasemetonan Dukuh Bali di Sekretariat PHDI Provinsi Bali, Denpasar, Minggu (22/9).
Wakil Gubernur yang akrab disapa Cok Ace mengucapkan selamat atas pelaksanaan Mahasabha II Pasemetonan Dukuh Bali yang menurutnya dilaksanakan tidak secara mewah meski sebagian anggota pasemetonan memiliki kemampuan ekonomi yang baik.
Tokoh Puri Ubud ini berharap apa yang menjadi tujuan Mahasabha baik itu penataan organisasi dan perancangan program kerja ke depan dapat terlaksana dengan baik.
Pada kesempatan ini, Wagub Cok Ace mengajak Pasemetonan Dukuh Bali untuk turut serta mensukseskan program-program pembangunan Pemerintah Provinsi Bali, baik itu di bidang Parahyangan, Pawongan maupun Palemahan.
Di bidang Parahyangan diantaranya Wagub Cok Ace mengatakan Pemprov Bali akan melakukan penataan Pura Besakih untuk memecahkan permasalahan-permasalahan seperti kemacetan yang terjadi setiap Piodalan di Pura yang menjadi hulu-nya orang Bali tersebut. Di bidang Pawongan, Wagub Cok Ace menambahkan, Pemprov Bali sudah mensahkan Perda Desa Adat.
“Dengan adanya Perda ini, sekarang sudah kuat posisi Desa Adat,” kata Ketua PHRI Bali ini.
Beberapa Pergub juga sudah dibuat seperti Pergub 79/2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali dan Pergub 80/2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali serta Pergub dan Perda yang lain. Di Bidang Palemahan salah satunya Pemprov Bali sedang membangun Shortcut Buleleng. Pembangunan ini diharapkan dapat mempermudah akses transportasi semeton Bali.
Ketua Panitia Drs. I Made Kariyasa mengatakan Mahasabha II ini bertujuan mendapatkan masukan terhadap program pengurus Pasemetonan Dukuh Bali tahun masa bakti 2014-2019.
“Kaping kalih, menetapkan masukan pelayanan pasemetonan dukuh Bali melalui peningkatan sinergitas dengan para dadia kabupaten/kota/wilayah khusus se-Bali,” kata Kariyasa.
Ia mengatakan wilayah khusus yang dimaksud adalah pasemetonan yang berada di Besakih dan luar Bali. Ia menambahkan tujuan lainnya adalah melakukan perubahan AD/ART organisasi yang diperlukan dan keputusan lain yang perlu dibuat.
Tema yang diangkat dalam Mahasabha ini adalah Melalui Mahasabha II Kita Wujudkan Semangat dan Bakti Pada Leluhur Serta Mulat Sarira Berlandaskan Vasudevam Kutumbakam Kita Semua Bersaudara. Ketua Pesamuan Sulinggih Dukuh Ida Pandita Mpu Ananda Prateka mengajak semeton Bali untuk bersatu dan melepaskan sekat-sekat yang bisa memecah belah persatuan.
“Kita semua bersaudara, termasuk sulinggih menjadi contoh bahwa kita sama asalkan sudah disahkan oleh Parisada,” ujarnya.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua PHDI Bali Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, Mantan Gubernur Bali Dewa Made Beratha, Penglingsir Puri di Bali dan Dalang I Wayan Nardayana selaku penasehat yang memberikan darma wacana. (*/Cia)
Komentar