Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Perangi Sampah, Bapelitbang Tabanan Luncurkan GS Online

Ketua DPRD Tabanan dan Pejabat Pemkab Tabanan terkait foto bersama usai FGD GD Online di Gedung Maria (Foto: ist/Hms)

TABANAN - Masalah sampah sudah menjadi masalah vital yang harus mendapatkan penanganan serius. Masalah ini sebenarnya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun harus ada kerjasama seluruh pihak untuk berkomitmen memerangi masalah sampah. Karena itu, Bapelitbang Kabupaten Tabanan melalui Kepala Bidang penelitian dan pengembangan Ni Komang Ayu Rustini meluncurkan inovasi berupa Garbage Startup Online (GS Online). Pemaparan tentang konsep GS Online berupa FGD diselenggarakan di Gedung Kesenian Ketut Marya, Selasa (2/7).

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Kabupaten Tabanan Ketut Suryadi, Ketua Komisi 1 serta anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Direktur LH Bappenas Ir. Medrilzam M.prov. Eco. Phd,  Kepala Bapelitbang Kabupaten Tabanan, LSM pemerhati sampah serta OPD terkait di Pemkab Tabanan.

Kepala Bidang penelitian dan pengembangan dalam pemaparannya mengatakan melihat kondisi saat ini, masyarakat belum melakukan pengelolaan sampah dengan efektif sehingga semua sampah akan bermuara pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA), seolah-olah pemandangan sampah yang menggunung di TPA menjadi hal yang lumrah. "Penanganan sampah di TPA saat ini masih menggunakan cara konvensional sehingga TPA menjadi tempat penampungan akhir semua jenis sampah. Jika ini dibiarkan, volume sampah akan terus bertambah dan akan menjadi bom waktu bagi kita semua," ungkapnya.

Menurutnya, GS Online merupakan sebuah solusi untuk mengatasi masalah di Tabanan, karena  GS Online akan menjadi media edukasi yang mampu merubah gaya hidup masyarakat tentang pemilahan dan pengelolaan sampah yang baik yakni memisahkan sampah plastik, organik dan sampah lainnya yang dimulai dari sampah rumah tangga," imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Bapelitbang Kabupaten Tabanan Ida Bagus Wiratmaja, menurutnya pengelolaan sampah terpadu dan terintegrasi berbasis digital melayani melalui GS Online, diharapkan memberi aspek positif dari sisi lingkungan, ekonomi, sosial budaya, kelembagaan dan tata kelola. "Masalah sampah adalah masalah yang sensitif, semua elemen harus bersatu padu memerangi masalah sampah, kami berharap GS Online mampu memberikan aspek positif dari segala sisi," ujarnya.

Ditambahkan, bila dilihat dari sisi proses, GS Online mampu memutus rantai panjang distribusi sampah menjadi lebih efektif, efisien dan tuntas tertangani secara zero waste. Sedangkan dari segi tata kelola , keseluruhan GS Online akan dikelola secara privatisasi oleh Bumda. "Cara ini merupakan salah satu terobosan dalam tata kelola pemerintahan untuk menjadi lebih efektif dan tidak konsumtif tapi justru diharapkan mampu mendatangkan sumber pendapatan baru bagi pemerintah,"tambahnya.

Ketut Suryadi dalam kesempatan tersebut menyatakan dukungan serta apresiasinya terhadap inovasi GS Online. Pihaknya berharap akan lahir inovasi- inovasi serta ide briliant lainnya yang bisa dilahirkan untuk kemajuan Pembangunan di Kabupaten Tabanan. "Hal ini bisa saya jadikan acuan serta program gemilang yang akan saya sosialisasikan untuk bisa dijadikan contoh bagi daerah lain. "Pembangunan serta kemajuan suatu daerah diawali dari konsep pemikiran yang cemerlang dan gemilang yang pastinya harus memiliki manfaat yang luar biasa bagi masyarakat. Saya berharap GS Online bisa segera direalisasikan sehingga bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Mari kita bersama-sama satukan persepsi, satu bahasa dan saling bahu membahu mewujudkan pembangunan serta kemajuan Kabupaten Tabanan," tandasnya.

Sementara Direktur LH Bappenas Medrilzam mengapresiasi atas inovasi ini, pihaknya bangga dengan konsep ini,  melihat semangat serta konsep yang dibuat Pemkab Tabanan dalam memerangi masalah sampah. Menurutnya hal ini belum pernah dilihat di daerah lain dan bisa menjadi pilot project yang bisa dikembangkan di Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia. Karena masalah sampah sudah menjadi masalah dunia dan penanganan masalah sampah sifatnya parsial.” Saya berharap GS online nanti bisa berjalan maksimal dan buka sekedar wacana. Konsep ini begitu luar biasa dan tentunya harus dibarengi dengan semangat dan komitmen semua pihak,”ujarnya. (Dim/Cia)

Komentar