Bangladesh Belajar Penerapan Smart City Kota Denpasar
Kunjungan Mass Communicattion Department Mnistry Of Information Bangladesh di Damamaya Cyber Monitor Denpasar, Rabu (25/4). Foto : Ist
DENPASAR - Keberhasilan Pemkot Denpasar dalam menerapkan pembangunan yang bergerak dalam bingkai Smart City menjadikan Denpasar sebagai percontohan. Tak hanya dari dalam negeri, berbagai daerah di luar negeri pun turut menyambangi ibukota Provinsi Bali ini untuk mempelejari penerapan Smart City. Kali ini, Pemkot Denpasar mendapat kunjungan kerja dari Mass Communicattion Department Mnistry Of Information Bangladesh.
Kehadiran rombongan yang dipimpin Director General department of Mass Communication Banglades, Md Zakir Hossain yang diterima Kasi Pengembangan Aplikasi Diskominfo Kota Denpasar, Dewa Ngakan Ketut Rama Sanjaya di Damamaya denpasar Cyber Monitor, Graha Sewaka Dharma Lumintang, Rabu (24/4).
Beberapai inovasi Pemkot Denpasar di bidang smart city pun turut dipaparkan. Mulai dari pengembangan smart heritage market, Denpasar story talling hingga pelayanan di berbagai OPD yang telah dilaksanakan dengan sistem digitalisasi.
Dalam sambutanya, Director General department of Mass Communication Banglades, Md Zakir Hossain sangat mengapresiasi langkah dan inovasi Pemkot Denpasar dalam pengembangan smart city. Dimana, keunikan turut ditampilkan oleh Pemkot Denpasar dengan memadukan kearifan lokal yang ada. “Ini sangat bagus, komitmennya bagus dalam pengembangan smart city yang tetap memperhatikan kearifan lokal, jika ada kesempatan kami akan melaksanakan kunker dengan jumlah delegasi yang lebih banyak lagi,” terangnya.
Sementara, Kasi Pengembangan Aplikasi Diskominfo Kota Denpasar, Dewa Ngakan Ketut Rama Sanjaya mengatakan bahwa Kota Denpasar secara berkelnjutan terus mendukung pemngembangan smart city. Hal ini sebagai bentuk dukungan guna mempersiapkan seluruh jajaran Pemkot Denpasar untuk menghadapi revolusi industri 4.0. “Pemkot Denpasar dibawah pimpinan Walikota Rai Mantra dan Wakil Walikota Jaya Negara terus berkomitmen dalam mendukung digitalisasi yang bergerak dalam smart city,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, pengembangan smart city di Kota Denpasar dilakasnakan dengan tetap mempertahankan kearifan lokal. Hal inilah yang dikenal dengan orange ekonomi yang tentunya berkaitan erat dengan sektor ekonomi kreatif.
“Smart City itu dimana kita mampu mengintegrasikan seluruh pelayanan di masing-masing OPD yang terkontrol dalam suatu sistem, sehingga pemerintahan yang responsip dapat tercipta, hal ini dapat dijumpai di Pro Denpasar, serta beraga inovasi OPD berbasis digitalisasi yang pelyanannya mulai dari tingkat pemerintahan desa hingga pemerintahan kota, dari bayi dalam kandungan hingga meninggal telah terfasilitasi pelayanan yang terintegrasi berbasis digitalisasi,” pungkasnya. (*/Cia)
Komentar