Anom Gumanti Apresiasi Pelibatan Desa Adat Atasi Pengurangan Sampah Plastik
Ketua Fraksi PDIP DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti saat bersama Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta. Foto : Ist
BADUNG - Pantai Kuta yang sohor sebagai salah satu ikon pariwisata Bali agar tetap menarik minat dikunjungi wisatawan, perlu penangangan khusus terutama terkait ekosistem lingkungan.
Hal itu diungkapkan Ketua Fraksi PDIP DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti yang juga tokoh masyarakat Kuta, Sabtu (13/4).
Menurutnya kenapa Kuta dan wilayah sekitarnya perlu mendapat penanganan serta perhatian secara khusus? Karena kata dia, Kuta merupakan denyut nadi dan salah satu aset pariwisata Bali.
Tak kalah penting lanjut dia, Kuta menjadi daerah penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar bagi Kabupaten Badung.
"Misalnya saja salah satu masalah yang mencolok adalah persoalan sampah termasuk sampah plastik di Pantai Kuta. Kita di Dewan Badung saat ini sedang memperjuangkan teknologi yang bisa mengatasi masalah sampah di Pantai Kuta," terang Calon Legislatif (Caleg) nomor urut 1 Daerah Pemilihan (Dapil) Kuta ini.
Selain itu pihaknya pula secara langsung terus memberikan penyadaran kepada masyarakat dengan mengajak warga bersih - bersih lingkungan.
“Kita sudah perjuangkan dalam mengatasi masalah sampah ini khususnya sampah plastik. Ke depan kita perlu inovasi ekstra menangani masalah sampah di Pantai Kuta,” ujarnya.
Beruntung, dari segi aturan dan kebijakan hal ini semakin dikuatkan dengan keluarnya Peraturan Bupati (Perbup) tentang pengurangan sampah plastik.
Yaitu Perbup No 48 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle Melalui Bank Sampah dan Perbup No 47 tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
"Yang menarik dalam penerapan Perbup ini, Badung melibatkan kearifan lokal dengan menuangkan aturan pengurangan penggunaan kantong plastik dalam awig-awig dan perarem desa adat yang bersangkutan," jelasnya.
Dengan melibatkan masyarakat dan lembaga desa adat diharapkan pelaksanaan kedua Perbup ini akan bisa optimal.
"Adanya pelibatan masyarakat dan desa adat secara langsung, kita harapkan akan bisa berjalan lebih efektif. Khusus di Kuta saat akan segera kita galakan," sebutnya.
Anom Gumati sendiri selama ini dikenal sebagai anggota Dewan Badung yang cukup vokal menyoroti berbagai persoalan terkait penataan wilayah dan ekosistem lingkungan di Kuta.
Ia juga sering turun langsung terlibat membantu berbagai persoalan terkait penataan wilayah dan ekosistem lingkungan di Kuta. Belum lama ini misalnya, ia menginisiasi penghijauan hutan bakau melalui penyerahan sumbangan 5 ribu bibit pohon bakau. (*/Cia)
Komentar