Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Earth Hour Diharapkan Tak Hanya Ajang Kampanye, Melainkan Jadi Gaya Hidup

Foto : Ist/Hms

BADUNG - Sebagai wujud dukungan, Pemerintah Provinsi Bali membuat surat edaran nomor 660/2505/Dlh/Bid.I/2019 tentang Earth Hour Indonesia 2019 kepada semua pihak yang ada di Bali utnuk mematikan lampu dan peralatan elektronik selama satu jam. Earth Hour tahun ini fokus pada peningkatan kesadaran serta tindakan yang menginspirasi penurunan emisi gas rumah kaca.

Untuk itu melalui gerakan ini diharapkan tidak hanya menjadi sekedar kampanye melainkan menjadi gaya hidup sehari-hari dan diikuti juga dengan gaya hidup yang ramah lingkungan. Demikian harapan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) yang disampaikan saat menghadiri Acara selebrasi Gerakan “Earth Hour Indonesia 2019” di Tugu Mandala, Kawasan ITDC, Nusa Dua, Badung, Sabtu (30/3). 

Lebih lanjut, Wagub Cok Ace menyampaikan bahwa kegiatan yang dipusatkan pada salah satu layanan publik di Bali yaitu Tugu Mandala Nusa Dua, diharapkan dapat mengetok tularkan kepada para wisatawan yang ada di kawasan ini bahwa Bali sangat konsisten dalam menjalankan aksi global menjaga bumi dan sumber daya alam di dalamnya.

“Untuk itu saya harap kegiatan ini tidak hanya sebagai momentum hemat energi saja namun juga sebagai gerakan yang ramah lingkungan seperti lebih menggalakkan Pergub pengurangan sampah plastik yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah”, pungkasnya. 

Managing Director ITDC I Gusti Ngurah Ardita dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terimakasih kepada para stakehoder terkait dan masyarakat luas yang telah mengikuti aksi kampanye Earthhour tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa kampanye switch off tersebut tidak hanya dilakukan pada hari ini saja melainkan telah dilakukan berbagai rangkaian acara kegiatan  seperti menjalankan pergub anti sampah plastik yang sudah diteruskan kepada pihak-pihak hotel di Bali khususnya di daerah ITDC.

Kegiatan tersebut dilakukan demi menjaga Pulau Bali agar tetap bersih dan sejuk, sehingga memberikan dampak posotif bagi alam selain juga akan memberikan dampak positif bagi keberlangsungan industri pariwisata di Bali.

Ia berharap kegiatan kampanye ini juga akan memberikan vibrasi positif bagi masyarakat Bali, karena tidak hanya dalam momentum Nyepi masyarakat hemat energy selama 24 jam, namun kedepannya masyarakat diharapkam lebih bijak dalam penggunaan energy.

Sementara itu, Direktur Program Kelautan dan Perikanan WWF Indonesia Imam Musthofa Zainudin, mengatakan bahwa Earth Hour adalah gerakan kampanye global yang saat ini telah diikuti oleh lebih dari 100 negara di dunia yang telah berjalan sejak tahun 2007, sebagai simbol hemat energi.

Tahun ini simbol hemat energi selama 1jam yang ditandain demgan angka 60, menjadi 60+, dimana tanda plus ini berarti saat ini kampanye ini tidak hanya untuk hemat energi melainkan melakukan berbagai gerakan untuk menjaga sumber daya alam di bumi. Salah satunya seperti komitmen yang telah dilakukan oleh Pemprov Bali dalam menerbitkan peraturan pengurangan sampah plastik, dimana pihaknya WWF sangat mengapresiasi hal tersebut.

Untuk itu, ia berharap kampanye ini tak hanya sekedar simbol belaka melainkan menjadi gaya hidup sehari-hari. 

Dalam kesempatan tersebut Wagub Cok Ace yang juga berbaur dengan masyarakat setempat mengikuti prosesi switch off maupun switch on yang merupakan rangkaian dari gerakan earth hour 2019. Wagub Cok Ace Harap “Earth Hour” Tak Hanya Menjadi Kampanye, Melainkan Jadi Gaya Hidup  (*/Cia)

Komentar