Tepis Kesan Miring, Puluhan Seniman Tato Unjuk Kebolehan
Foto : Istimewa
TABANAN - Puluhan seniman tato unjuk kebolehan di ajang kontes tatto yang digelar di Wantilan Monumen Pujaan Bangsa Margarana, Tabanan. Ajang ini sekaligus menepis bahwa tatto merupakan seni yang tidak boleh dianggap sebelah mata atau kesan miring.
Ajang kontes tato tersebut merupakan kali ke 2 (dua) yang dirangkai sekaligus dengan HUT Ikatan Matic Bali (IMB). Sebanyak 73 orang seniman yang berasal dari berbagai daerah di Bali unjuk kebolehan menunjukkan karya seni mereka pada tubuh model yang telah dipersiapkan sebelumnya.
"Ini sekaligus untuk menepia kesan negatif di tengah masyarakat. Tatto merupakan salah satu seni yang tumbuh berkembang di Bali," ucap ketua panitia Ni Putu Astridayanti, Minggu (10/2)
Astrid menambahkan, sejauh ini kesan miring masih ada bagi mereka yang men tato dirinya bahkan kerap dicap sebagai criminal. Padahal, tegasnya, dalam perkembangannya, tato saat ini merupakan seni lukis yang dituangkan di atas tubuh dan banyak disukai anak mudah termasuk kaum hawa.
Di ajang kontes kemarin, panitia menilai berdasarkan kategori black and grey dan colour dimana yang akan dinilai yakni nilai seninya, arsirannya, dan garis simetrisnya. "Juara nanti akan berhak atas piala, piagam dan medali, " kata Astrid.
Astrid menerangkan, seniman tato saat ini jauh tumbuh subur di Bali, dan para seniman bahkan sudah ada yang membuka salon tato hingga di desa-desa dan itu menunjukkan bahwa seni tatto sudah mulai diterima kalangan luas di masyarakat.
Serangkain dengan ajang kontes tato tersebut, dalam kesempatan kemarin juga diadakan free style yang dilakukan oleh anggota IMB yang diikuti 8 kendaraan siap tampil.
Bekerjasama dengan jajaran Polsek Marga, para peserta pameran IMB mania yang berjumlah sekitar 300 an orang juga diberikan arahan berkendara yang benar baik di jalan raya maupun lainnya.
“Kami ingin menunjukkan sekaligus menghilangkan kesan negatif dari club motor yang belakangan kadang menimbulkan keresahan,” tegas ketua panitia Hut IMB ke - 2, Kadek Edi Setiawan. (*/Cia)
Komentar