Tabanan Didorong Jadi Lumbung Pangan Pulau Dewata
Wabup Tabanan, I Komang Gde Sanjaaya saat pemukulan gong pengukuhan Kelompok Tani Tegal Harum di Wantilan Sanggar Tari Manik Galih, Desa Pekraman Bangah, Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Minggu, (27/1). Foto : Ist/Humas
TABANAN – Semangat mempertahankan Kabupetan Tabanan sebagai daerah penghasil pertanian terus dilakukan oleh Pemerintah setempat. Bahkan ke depan, Gumi Lumbung Beras Bali ini diharapkan bisa menjadi lumbung pangan Pulau Dewata yang mampu memasok segala bentuk hasil pertanian dan peternakan dari petani.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gde Sanjaya saat mengukuhkan Kelompok Tani Tegal Harum di Wantilan Sanggar Tari Manik Galih, Desa Pekraman Bangah, Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Minggu, (27/1/2019).
“Saya berharap dengan dikukuhkannya Kelompok Tani Tegal Harum ini bisa menjadi semangat kebangkitan kelompok tani lainnya sehingga Kabupaten Tabanan bisa menjadi pilar pemasok pangan Bali,” tegas Sanjaya.
Ke depan, Sanjaya juga menginginkan agar semua Kelompok Tani bisa memiliki payung hukum sehingga bisa mempermudah Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Pemerintah Daerah saat menyalurkan program-programnya.
Di setiap program urainya, pasti akan dibarengi dengan pendanaan yang berguna dalam pengembangan Kelompok Tani. Guna merealisasikan hal itu, maka salah satu syarat yang harus dipenuhi agar sudah terdaftar secara hukum, disamping nantinya penyaluran bantuan program tersebut tidak salah sasaran.
Selain terus mendorong keberadaan para petani lewat berbagai program unggulan dan bantuan dana, terbentuknya kelompok tani juga diharapkan semakin memicu semangat kelompok kelompok tani lainnya di Tabanan.
“Sehingga Tabanan bukan hanya sebagai daerah Lumbung Berasnya Bali, tapi juga sebagai Lumbung Pangan Bali, seperti, Daging, Sayur, dan lain sebagainya," harap Sanjaya.
Sanjaya juga berharap para petani tidak perlu takut dalam mendistribusikan hasil pertaniannya karena Pemerintah Kabupaten Tabanan telah memilki BUMDes yang bersinergi dengan BUMDa atau Perusahaan Daerah Dharma Santika, yang akan membeli dan menyalurkan produk-produk pertanian masyarakat sekaligus bisa meminimalisir permainan para tengkulak yang ingin mengambil kesempatan mencari untung.
Lebih rinci, Pemerintah Provinsi Bali, lewat Gubernur Bali, Wayan Koster, juga telah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang hasil pertanian Bali, dan hal itu menunjukkan bahwa Pemerintah sangat komit dan peduli terhadap petani.
Ke depan, pola sinergi ini diharapkan semakin terpola sedemikian rupa sehingga para petani di Tabanan bahkan di Bali umumnya tidak perlu lagi khawatir apabila terjadi over suplay sebab hasil pertanian tersebut sudah bisa disalurkan dengan baik.
Peresmian Kelompok Tani Tegal Harum kemarin ditandai dengan pemulukan gong sebanyak 3 (tiga) kali oleh Wabup Sanjaya disaksikan sejumlah undangan yang hadir, diantaranya, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Nyonya Putri Suastini Koster, Staf khusus DPR-RI, Camat Baturiti, Perbekel dan tokoh masyarakat setempat. Nampak pula aktivis kemasyarakatan, diantaranya, Sri Wigunawati, Ny. Diah dan Suparta.
I Made Yunarta, selaku Ketua Kelompok Tani Tegal Harum berharap dengan kehadiran Wabup Sanjaya dan Nyonya Putri Suastini Koster, serta undangan lainnya, bisa memberikan arahan dan wejangan. Sehingga kelompok tani pihaknya mempunyai visi dan misi yang sama, baik dengan Pemerintah Daerah maupun dengan Pemerintah Provinsi Bali.
“Kami berharap bisa mendapatkan arahan agar para petani di Baturiti bisa memiliki pandangan ke depan,” ungkap Yunarta.
Selain bergerak di bidang pertanian seperti sayur mayur, Kelompok Tani Tegal Harum ini memiliki anggota yang bergerak dalam peternakan seperti ternak babi dan Sapi. (*/Cia)
Komentar