Tingkatkan Daya Saing, Adi Wiryatama Terus Berdayakan Petani Kopi Pupuan
Foto : Ist/Hms
TABANAN - Disela-sela kesibukannya, Nyoman Adi Wiryatama menyempatkan diri bertatap muka dengan para petani Kopi di Pupuan. Sembari sosialisasi, mantan Bupati Tabanan ini menyatakan akan terus mensuport para petani agar bisa berkembang sekaligus mampu bersaing di pasar global.
Ditengah para petani, Calon Legislatif (Caleg) DPRD Bali nomor urut 1 (satu) ini menyatatakan apresiasinya kepada para petani sebab dinilai sudah mampu berkembang dengan baik dalam bidang pengelolaan hasil kopi di Pupuan.
“Dahulu petani kopi ini tidak berdaya, namun saat ini sudah jauh lebih bagus karena sudah menemukan pola pengelolaan yang lebih baik,” papar Ketua DPRD Bali ini Minggu kemarin.
Semenjak jadi Bupati Tabanan dua periode lalu, para petani kopi di Pupuan ini sudah menjadi perhatiannya. Dahulu para petani menjemur kopi sembarangan secara tradisional dan menyebabkan bau kopi kurang baik sehingga daya jual rendah.
Namun seiring perkembangan, para petani kopi khususnya di Desa Munduk Temu, Desa Pujungan di Pupuan sudah memiliki system pola rendam basah yang cukup bagus untuk meningkatkan kualitas hasil kopi.
Meski demikian, menurut Adi, petani kopi di Pupuan harus lebih berkembang lagi sebab persaingan global semakin nyata di depan mata. Bukan saja dari produk kemasan, namun pemasaran kopi harus lebih canggih lagi. Untuk itu, peran pemerintah cukup penting ditengah-tengah masyarakat petani kopi dalam upaya pemberdayaan tersebut.
“Kalau diserahkan ke pihak swasta itu saja belum cukup, namun pemerintah harus terus hadir ditengah para petani sehingga semakin berkembang,” tegasnya.
Misal dalam upaya pembuatan sarana dan parasana jalan, listrik juga harus menjadi perhatian pemerintah, untuk itu, dirinya yang merupakan bagian dari pemerintah siap hadir ditengah masyarakat petani kopi Pupuan. Pentingnya pelatihan-pelatihan bagi para petani kopi merupakan salah satu cara agar bisa berkembang dengan baik.
“Saya hadir disini dalam rangka untuk menyerap aspirasi sekaligus ingin mengetahui kondisi sebenarnya para petani,” tambahnya.
Dilain pihak, Ketua Perkumpulan Petani Kopi di Pujungan, Pupuan, I Wayan Dira menyatakan apresiasinya atas kedatangan Adi Wiryatama dan berharap agar pemerintah mengetahui lebih nyata problem para petani para kopi di Pupuan.
Masalah pemasaran merupakan kendala utama para petani sehingga diharapkan para petani mampu memasarkan produknya dengan lebih baik ke depan.
“Kami berharap permasalahan petani juga dibantu oleh pemerintah,” tuturnya Dira.
Di pupuan sendiri, jumlah areal tanaman kopi terbentang hingga 7 (tujuh) ribu hektar lebih dimana 80 persen penduduknya merupakan petani kopi. Jenis kopi robusta merupakasan salah satu hasil terbaik kopi para petani dan sudah dikenal luas. (*)
Komentar