Ratusan Epidemiologi Berkumpul di Sanur
Foto : Istimewa
DENPASAR – Sedikitnya 400 orang ahli epidemiologi bertemu muka di Sanur membahas berbagai hal termasuk membahas munculnya berbagai penyakit baru agar bisa dkurangi. Hasil pertemuan juga akan dilaporkan kepada pemerintah, agar bisa dicarikan solusi berikut diharapkan bisa mengurangi beban Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Ratusan epedemiologi akan bertemu selama beberapa hari ke depan dalam acara Acara The 13 SEA Regional Scientific Meeting of The Internasional Epidemiological Association and Internasional Conference on Public Health and Sustainable Development di Sanur Prime Hotel. Ada sekitar 300 makalah akan diperesentasikan dihadapan peserta yang berasal dari berbagai Negara di dunia. Masalah penyebaran penyakit merupakan salah satu fokus diskusi dan diharapkan bisa ditekan sedemikian rupa.
Ketua Panitia, Defriman Djafri menjelaskan, data - data akurat terkait indicator munculnya penyakit termasuk penyakit baru akan dibeberkan dalam pertemuan. Untuk itu, semuanya sudah dipersiapkan seiring pihaknya dipercaya oleh Universitas Udayana untuk menyelenggarakan acara di Bali.
“Kebetulan kita dipercaya oleh Universitas Udayana untuk menyelenggarakan acara ini, “ tuturnya dihadapan awak media. Rabu (3/10).
Dipaparkan, mustinya masyarakat bisa mencegah munculnya penyakit dari dirinya sendiri, dan tidak perlu disembuhkan usai berkunjung ke dokter. Kebiasaan masyarakat melakukan upaya penyembuhan lewat doker sebaiknya dikurangi, sebab masyarakat pun bisa melakukan upaya dengan melakukan pencegahan diawal.
Sebut saja, penyakit yang lama diidap biasa akan muncul kembali dan bisa menjadi beban, sebab selain menyebabkan biaya cukup besar dalam penyembuhannya. Hal itu juga akan menjadi beban BPJS jika dirnurut lebih jauh.
Untuk itu, harusnya penyakit yang muncul mustinya bisa dicegah dengan berbagai sikap termasuk diantaranya dengan pola hidup sehat dalam keseharian.
Lebih jauh menurut Defriman, salah satu tugas Epidemiological yakni melakukan pencegahan, karena fungsi ilmu ini mempelajari distribusi pencegahan penyakit dan mengambil kebijakan dalam pencegahan.
“Jika bisa dilakukan pencegahan dengan pola hidup sehat maka penyakit yang muncul bisa dikurangi,” tegasnya. (Cia)
Komentar