Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Pendapatan Menurun, Dewan Sidak DTW Tanah Lot

Foto : liputanbali.com

TABANAN -  Turunnya jumlah pendapatan sejumlah obyek wisata di Tabanan mendorong jajaran komisi III DPRD Tabanan melakukan sidak termasuk ke obyek wisata Tanah Lot. Sejumlah fakta ditemukan di lapangan dan dikhawatirkan menjadi penyebab anjloknya pendapaan daerah.

Usai mengunjungi Obyek Wisata Ulun Danu dan Jati Luwih, Komisi III DPRD Tabanan akhirnya tiba di Tanah Lot sekitar pukul 13.30 wita. Kamis (2/8). Sidak yang dipimpin I Wayan Lara ini dilakukan guna mengetahui prihal penyebab turunya pendapatan sejumlah obyek wisata di Tabanan.

Tingkat penurunan yang signifikan sekaligus membuat jajaran dewan ini bertanya-tanya. Tingkat penurunan kali ini dianggap cukup drastis dibanding sebelumnya. Untuk Tanah Lot sendiri, dewan menagetkan PAD sebanyak Rp 409 Milyar pada semester 1, namun sayang capaian itu baru 35 persen atau 179 milyar.

Mestinya,  jika sudah masuk semester 1, pendapatan  ditarget sudah mencapai 50 persen. Namun sayag target tersebut karena adanya sejumlah kendala selama ini.

                                        

Dalam sidaknya kali ini, Lara yang juga merupakan  Ketua Komisi III DPRD Tabanan ini  menegaskan sejumlah kejadian menyebabkan turunnya pendapatan di tiga obyek wisata di Tabanan.

“Tujuan kami turun ke lapangan untuk mengetahui penyebab turunya pendapatan di sejumlah obyek wisata di Tabanan,” paparnya menjawab pertanyaan awak media.

Beberapa temuan itu yakni akibat pengarus erufsi Gunung Agung, kasus ledakan bom Surabaya hingga perubahan cuaca dan terjadi ombak besar.

Meski tidak signifikan, namun dampaknya dihwatirkan akan memperngaruhi target pendapatan daerah. Untuk itu, dalam kesempatan pertemuan di ruang lantai II Kantor DTW Tanah Lot, Beraban, Tabanan, Segenap anggota Komisi III juga berharap agar pihak pengelola meggunakan dana promosi sebanyak 1.2 Milyar per bulan bisa lebih maksimal dipergunakan guna menggenjot kunjungan wisatawan ke obyek wita terkenal tersebut.

                                                             

“Kami harap pihak pengelola bisa lebih maksimal menggunakan dana promosi yang ada sehingga mampu menggenjot kunjungan wisatawan lagi,” tegas Wayan Lara.

Dilain sisi, Manajer Operasional DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana, menjelaskan penyebab turunya pendapatan disebabkan factor alam yang tidak bersahabat seperti kejadian erupsi Gunung Agung maupun cuaca extrem dengan ombak ganas sehingga menyebabkan wisatawan baik asing dan domestic enggan berkunjung.

Bahkan saat bulan Januari lalu, kunjungan dinilai sebagai jumlah kunjungan yang paling rendah selama ini akiba erupsi Gunung Agung yakni sekitar 3 (tiga) Ribu wisatawan per hari. Padahal umumnya jumlah  kunjungan rata-rata sebanyak 8 (delapan) ribu kunjungan per harinya.

Meski demikina, Toya tetap optimis, kunjungan wisatawan hingga akhir 2018 ini bisa mencapai target yakni sekitar tiga ribuan lebih wisatawan berkunjung ke Tanah Lot. Terlebih lagi, adanya beberapa event di Tanah Lot di bulan akan datang, diharapkan bisa menggenjot kunjungan wisatawan. (Cia)

Komentar