Bantu Korban Gempa Lombok, SAR Denpasar Kirim 15 Personel
Foto : Ist/Hms
DENPASAR- Sebanyak 15 orang personel dari Kantor SAR Denpasar dikirim ke lokasi gempa 6,4 SR di Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk membantu penanganan para korban.
Pasca gempa berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang Lombok Timur, Minggu (29/7/2018) pada pukul 06.45 wita mengakibatkan jatuhnya korban jiwa ataupun korban luka-luka dan kerusakan materiil.
Gempa dengan kedalaman 10 KM yang berpusat di 8,26 LS-116.55 BT, 28 KM barat laut lombok timur tersebut juga berakibat terjadinya longsor di Gunung Rinjani.
"Tadi sekitar pukul 13.15 Wita sudah diberangkatkan 15 personil dengan dilengkapi peralatan ekstrikasi, mountenering dan peralatan SAR pendukung lainnya untuk membantu proses evakuasi " ungkap Ketut Gede Ardana selaku Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Senin (30/7/2018).
Tim rescue bergerak melalui darat dengan menggunakan truk angkut personil dan akan melewati jalur penyebrangan dari pelabuhan Padangbay menuju Pelabuhan Lembar.
Diperkirakan, perjalanan dari Jimbaran hingga tiba di Pelabuhan Padangbay sekitar 2 jam dan waktu penyeberangan diperkirakan memakan waktu kisaran 4 jam.
Ardana berharap cuaca mendukung sehingga tidak mengganggu jadwal pelayaran menuju lombok, sehingga bantuan personil maupun peralatan cepat tiba di lokasi.
Informasi didapat dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, masih ada pendaki yang terjebak di jalur pendakian Rinjani karena akses jalannya tertutup longsor, hanya jalur Sembalun yang menjadi alternatif untuk evakuasi.
"Masih ada ratusan pendaki, baik pengunjung lokal maupun WNA (Warga Negara Asing) yang masih terjebak dan membutuhkan bantuan evakuasi (di Danau Segara Anak dan Pelawangan)," jelas Ardana.
Nantinya penempatan tim rescue dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menyesuaikan dengan arahan SMC (SAR Mission Coordinator) di lapangan.
"Aapakah akan menangani pendaki yang terjebak di Gunung Rinjani atau ditempatkan untuk menangani korban tertimbun runtuhan bangunan, namun dapat dipastikan para personil sudah memiliki kemampuaan untuk penanganan hal tersebut," demikian Ardana. (cia)
Komentar