Bupati Eka Hadiri Ngaben Massal di Desa Selanbawak
- 05 Juli 2018
- 21:08 WITA
- Sosial Budaya
- Bali
Foto : Ist/Hms
TABANAN - Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti menghadiri karya pitra yadnya ngaben/ngerit masal pranawa bhuana kasa lan atma wedana maligia punggel yang digelar Banjar Pekraman Selanbawak Kaja dan Banjar Pekraman Selanbawak Kelod ,Senin kemarin.
Turut hadir Anggota DPR RI I Made Urip, Anggota DPRD Provinsi Bali I Ketut Purnaya, Anggota DPRD Kabupaten Tabanan Ni Putu Eka Putra Nurcahyadi, Camat Marga IGA Alit Adiatmika, dan unsur tripika Kecamatan Marga.
Bupati Eka Wiryastuti dalam sambutannya mengatakan bahwa program ngaben masal sangat bagus dan wajib untuk dilanjutkan, karena merupakan bagian dari yadnya yang dilandasi semangat gotong royong.
“Kita harus selalu gotong royong, saling mengisi, tidak ada hidup sendiri dan tidak ada yang sempurna. kalau kita sempurna kita tidak lahir, karena kita tidak sempurnalah kita lahir untuk kita belajar arti hidup. Berbuat semaksimal mungkin, berdoa, bersyukur, dan berbagi. Bersyukur yang banyak, kalau kita bersyukur berarti menerima apa yang ada, mensyukuri apa yang ada,” pesannya.
Dirinya juga memuji semangat dan kekompakan ibu-ibu PKK dan mengatakan bahwa peran perempuan sangat penting serta perempuan harus berperan aktif dalam pembangunan.
“Karena peran perempuan penting. Perempuan harus bangkit dan berperan aktif dalam kesuksesan pembangunan,” ujarnya.
Di kesempatan itu, Bupati Eka juga mengingatkan kepada krama untuk selalu menjaga kesehatan dalam menjalankan prosesi upacara ngaben masal. Serta berpesan untuk selalu menanamkan pikiran yang positif, sehingga karya pitra yadnya ngaben masal itu dalam berjalan labda karya sidaning don.
Sementara Ketua Panitia I Wayan Sudika melaporkan bahwa untuk upacara pitra yadnya dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2018, sedangkan untuk atma wedananya tanggal 12 Juli 2018, dengan diikuti oleh 119 orang.
“Kita melaksanakan ngaben masal setiap 10 tahun sekali. Dan untuk tahun ini diikuti oleh yang ngaben/nyekah 116 orang, nyekah saja 3 orang sehingga semuanya jadi 119 orang,’’jelasnya
Dijelaskan lagi perkiraan biaya yang dihabiskan sekitar Rp. 550 juta. Dana itu bersumber dari yang punya sawe, per sawe dikenakan biaya Rp. 2,5 juta, anggaran dana desa Rp. 20 juta. Dana BKK Bendesa Pekraman Kekeran Desa Selanbawak Rp.15 juta dan dari urunan patis krama adat banjar selanbawak kaja dan kelod sebesar Rp. 77 juta rupiah lebih. (Hms/Cia)
Komentar