Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Debat Berlangsung Panas, Suwasta Kuasai Panggung

foto : istimewa

KLUNGKUNG -  Dalam debat pilkada debat kedua (terakhir) pasangan Cabup-Cawabup Klungkung 2018, Tjokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia (Bagia) melawan paket incumbent I Nyoman Suwirta-I Made Kasta (Suwasta). Yang digelar di Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Denpasar, Senin 18 Juni 2018 oleh KPUD Klungkung berlangsung panas.

Dari sesi awal hingga closing statemen pasangan calonpun suasana tegang dan saling serang kedua pasangan calon terus terjadi. Namun, debat yang mengambil tema meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat ini, dari awal pasangan nomor urut 2, Suwirta kasta atau Suwasta tampak menguasai panggung. Semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dijawab dan bersolusi fantastis.

Tentang Pelabuhan Segitiga Emas, tjok bagus menuding Suwirta lupa dengan janji untuk menuntaskan Dermaga di eks galian C, 2016 akan selesai, tapi akhirnya dikembalikan kepada pusat.  Menjawab itu, Suwirta mengatakan Pelabuhan Segitiga Emas ini harus dirancang karena kekroditan Nusa Penida yang disebabkan kunjungan wisatawan yang makin banyak.

 “Ini perlu disiapkan transportasi yang terintegrasi, yang nyaman,” ujar Suwirta.  Dari awal Suwirta mengatakan harus direvitalisasi, tetapi pada tahap situasi dan penyelesaian program dari pusat ke daerah. Saat itu kalau diteruskan maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) Klungkung bisa habis digunakan untuk memelihara pelabuhan tersebut.  Oleh sebab itu kita harus bicara kepada pemerintah pusat karena apapun yang kita lakukan harus koordinasi, bukan masalah jalur-jaluran, tetapi apapun yang kita lakukan asalkan kita punya kinerja yang baik pemerintah pusat akan turun juga dan ini sudah dilakukan.

Selanjutnya giliran paket Suwasta mengajukan pertanyaan. Cabup Nyoman Suwirta mengawali dengan sebuah pernyataan oleh Mandia dalam sebuah simakrama di sejumlah tempat. “Dalam sebuah simakrama, saya mengutip pernyataan Pak Ketut Mandia ‘pang ten cara BPJS, amun ke RS pakai fasilitas apa, BPJS, nu kilang-kileng perawate. Kisi-kisi perawate jalur umum saja pak, pang enggal ditangani keto’. Pertanyaan saya perawat mana yang anda maksud, di mana itu terjadi?,” tanya Suwirta.
Cawabub Mandia pun langsung menjawab di Banjar Lepang,  ada jero mangku meninggal akibat pelayanannya tidak becus di rumah sakit.  
dalam kesempatan saling lempar Tanya ini, Suwirta juga memanfaatkan kesempatannya untuk pertanyaan kedua, dia  mempertanyakan pernyataan Tjok Bagus dalam sebuah wawancara dengan salah satu media yang menyebutkan program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) adalah seremonial dan terkesan tidak ada kegiatan.

Tapi menurut Suwirta,  ini sudah diakui sebagai nominasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tertuang dalam surat Tim Panel Independen Nomor: 001/TPI.06/2018 tentang Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018. 
“Tolong saudara jelaskan dan berikan mungkin ada konsep yang terbaru,” ujar Suwirta. Menyikapi hal tersebut Tjok Bagus mengatakan,  tentang inovasi apakah ini inovasi daerah sesuai dengan undang-undang atau tidak, itu perlu diketahui bahwa di Bali baru Tabanan yang mendapatkan inovasi daerah yang sesuai dengan Undang-Undang. 

“Masalah TOSS saya pribadi datang ke Sente  melihat bagaimana pengelolaan di situ saya lihat bagaimana yang namanya gas itu digunakan, semuanya itu sudah tidak ada lagi. Kalau itu kita bagaimana? kemudian kota apakah kota bisa melaksanakan TOSS?,” katanya.

Suwirta menanggapi sengit pernyataan ini. “Kepada Tjok Bagus, bukan masalah undang-undang pak, ini sudah diakui Menpan RB, bahwa Klungkung masuk 2 inovasi, yaitu beli mahal jual murah dan TOSS sudah masuk Menpan RB Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018. Bapak tidak bisa membohongi apa yang kami katakan karena ini data, ada Pjs Bupati dan DPRD. Datanya semua ada dan tidak bisa dibohongi,” sindir Suwirta.  

 Sementara Ketua KPUD Klungkung, I Made Kariada mengatakan tema pada sesi akhir ini diberikan spesipik dan dilihat para paslon sudah menyasar ke program. “Mudah-mudahan janji-janji yang diberikan ini bisa langsung di laksanakan ketika terpilih nantinya,” sebut kariada.

Dalam debat dibuka Ketua KPU Klungkung I Made Kariada dan dipandu oleh moderator Dr Ida Bagus Radendra Suastama SH MH. Sedangkan 6 pertanyaan yang menjadi materi debat disusun oleh 6 panelis, yakni Dr Ida Bagus Putu Mardana MSi (Undiksha) Bidang pendidikan dan ketenagakerjaan, dr I Made Ady Wirawan MPH PhD (Universitas Udayana) bidang kesehatan dan kependudukan, Ni Nyoman Sukerni SH (BNNP Bali) bidang kesehatan (narkotika), Ir Putu Dana Pariawan Salain MSc MITH (Politeknik Negeri Bali) Bidang transportasi, Dr Drs I Wayan Subrata MAg (Unhi) Bidang adat dan budaya dan Dr Drs Ketut Muka P Msi (ISI Denpasar) Bidang Seni. (*)

Komentar