Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Dampingi Mendag Sidak Pasar, Wabup Suiasa Pastikan Harga Sembako Stabil

Menteri Perdagangan Indonesia, Enggartiasto Lukita didampingi Wabup Badung, Ketut Suiasa meninjau kebutuhan pokok di beberapa pasar di kawasan Kuta Selatan. Foto : Ist

BADUNG – Wakil Bupati Badung, I Ketut  Suiasa memastikan harga kebutuhan bahan pokok atau sembako masih stabil menjelang perayaan Galungan Kuningan dan Lebaran dalam waktu dekat ini. Bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Eggartiasto Lukita, peninjuan dilakukan di Pasar Kuta II  dan Pasar Jimbaran waktu ini.

Dalam sidak ditemukan, sejumlah bahan pokok masih stabil, bahkan beberapa kebutuhan pokok masih berada di bawah harga rata-rata pada umumnya. Menurut Suiasa, kondisi tersebut tidak lepas dari intevensi yang dilakukan Pemda Badung guna menciptakan iklim pasar yang kondusif.

 "Kondisi harga di pasar sangat kondusif, semuanya sudah sangat baik dan ketersediaan barang-barang sudah sangat terjangkau dan mudah diperoleh. Tinggal kita menjaga hal tersebut, baik dari suplai terhadap barang-barang agar ada secara periodik," terang Suiasa. 

Wabup Suiasa juga menegaskan akan selalu melakukan monitoring dengan TPID Badung agar lonjakan harga bisa termonitor dan tidak berpengaruh terhadap inflasi kedepannya. Apalagi pihak bulog menjamin bahwa ketersedian beras masih mencukupi persediaannya. 

Dalam sidak tersebut, Mendag Enggar berharap tidak ada perubahan terkait harga barang tersebut seperti bawang putih, cabe, berasm daging ayam dan lainnya. Bahkan khusus untuk harga daging ayam dan telur, pihaknya mengaku membuat acuan harga batas atas dan bawah. Hal tersebut untuk mengukur sejauh mana dampak kenaikan dan penurunan harga daging ayam dan telur, terhadap peternak dan pengusaha terkait.

Saat ini kondisi harga ayam dan telur berada di tengah-tengah. Harga gula turun dari Rp 12.500 menjadi Rp 11.500. Minyak goreng perliter itu Rp 11 ribu dan setengah liter Rp 6.000. Minyak goreng curah seharga Rp 10 ribu. Beras yang semula Rp 9.450, menjadi  Rp 8.950. Sedangkan untuk beras premium dari Rp 12.800 menjadi Rp12 ribu.

Menurut Enggar, kondisi harga dipasaran yang masih stabil, disebabkan oleh suplai dan demand yang seimbang. Jika ada kenaikan harga kedepan, maka pihaknya mengaku akan mendorong suplai, khususnya beras. Dimana seluruh penjual beras di pasar tradisional diwajibkannya untuk menjual beras medium. Atas kondisi harga yang masih baik tersebut, pihaknya berharap agar pemberitaan di media juga menyejukkan. Sebab kecenderungan kenaikan harga dipasaran, dipicu oleh pemberitaan tentang harga kebutuhan barang yang naik.

"Untuk suplai beras, kita jamin dan semua akan dikontrol bersama-sama oleh Kadis perdagangan di seluruh kabupaten Kota di Bali, mereka akan kita dampingi dengan satgas. Kalau memang terjadi kelangkaan akibat penimbunan, maka kami akan bersikap tegas dan lakukan proses hukum," pungkasnya.

Untuk kunjungan di Pasar Jimbaran, pihaknya menerangkan kondisi harga barang di pasar tersebut hampir sama dengan pasar Kuta. Dimana semua harga kebutuhan pokok warga relatif masih dengan kondisi stabil atau rentang harga yang terkendali. Secara umum harga kebutuhan berupa beras dan gula relatif turun, dibandingkan dari kondisi harga semula. Sementara untuk bawang merah dan bawang putih, hanya berbeda selisih seribu atau dua ribu, dengan kondisi stabil.

Daging Ayam dan telur juga masih pada batas tengah, atau naik dan turunnya hanya sedikit. "Yang beda ini adalah harga minyak goreng yang dijual toko, itu biasanya dijual Rp 11 ribu perliter, tapi ada yang menjual setengah liter seharga Rp 6000. Karena warung membeli lebih sedikit, maka perolehannya toko akan lebih tinggi,"ujarnya. (*)

     

Komentar