Koster Tegaskan Serius Atasi Pengangguran di Bali
foto : istimewa
DENPASAR - Calon Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster membuktikan komitmennya untuk mengatasi permasalahan penganguran di Bali. Oleh karena itu pihaknya sejak awal telah menyiapkan berbagai program terobosan untuk mengatasi permasalan klise tersebut.
Hal itu terungkap saat Calon Gubernur Wayan Koster bertatap muka dengan ratusan warga berserta tokoh masyarakat Banjar Peninjoan, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar, pada Sabtu (5/5/2018).
Koster menyebutkan saat ini jumlah angka pengangguran di Pulau Dewata masih didomininasi lulusan tingkat SMU/SMK dan perguruan tinggi. Maka untuk mengatasi permasalan itu, pihak telah merancang sejumlah program yang nantinya akan mampu membuka peluang kerja.
"Tiyang telah merancang solusi melalui sejumlah program di berbagai sektor, baik yang sifatnya untuk rencana jangka pendek, menengah dan panjang," sebutnya.
Sejumlah program itu lanjut Koster, di antaranya dengan menghidupkan industri kerajinan rakyat berbasis budaya, menghidupkan industri desa dengan konsep one village, one product, mengembangkan industri kreatif, memajukan sektor pertanian juga perkebunan dan sebagainya.
"Akan kami siapkan semuanya dari hulu ke hilir. Misalnya untuk industri kerajinan rakyat berbasis budaya akan kami bantu permodalan, peningkatan kualitas produk sampai membuka akses pasar," jelasnya.
Tak hanya itu, untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan tenaga kerja lokal Bali selain melalui program pendidikan formal, pihaknya juga akan memberi pelatihan sesuai kebutuhan pasar kerja malalui pendidikan nonfornal di Balai Latihan Kerja (BLK).
"Kami juga akan siapkan pendidikan pelatihan untuk keahlian bidang tertentu seperti spa dan lainya. Bahkan akan kami bantu penyalurannya yang bekerjasama dengan provinsi lain. Karena tenaga kerja terlatih dan terampil di bidang pariwisata sangat dibutuhkan di luar Bali," paparnya.
Selanjutnya melalui berbagai program terobosan tersebut, pihaknya berharap akan mampu mengurangi angka pengangguran di Bali khususnya untuk angka usia kerja. Sehingga dengan begitu juga akan mampu mengurangi berbagai permasalahan sosial yang terjadi selama ini. (*)
Komentar