Forum Komunikasi Putra Mahotama Sepakat Dukung Mantra-Kerta
foto : istimewa
DENPASAR - Ribuan anggota Forum Komunikasi Putra Mahotama (FKPM) sepakat mendukung pasangan calon (Paslon) Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta). Hal ini terungkap dalam pertemuan para pengurus FKPM dari 9 kabupaten dan kota di Bali dengan Cawagub I Ketut Sudikerta di Denpasar, Kamis (3/5). Ketua Umum FKPM Wayan Tama mengatakan, pilihan politik FKPM itu bukan tanpa alasan.
Anggota FKPM yang terdiri dari berbagai profesi mulai dari petani, nelayan, dosen, pengusaha sampai politisi itu telah melakukan diskusi internal untuk mencari pemimpin yang baik bagi Bali ke depan. "Dari nama-nama yang ada, kami akhirnya memutuskan untuk memberikan dukungan kepada Mantra-Kerta dengan berbagai pertimbangan yang diidentifikasi. Beberapa di antaranya adalah memiliki rekam jejak yang baik, tidak pernah diperiksa KPK, kinerjanya sudah terbukti, dan visi misi dan programnya benar-benar merakyat. Itulah sebabnya kami memilih Mantra-Kerta," ujarnya.
Pertimbangan lainnya adalah Rai Mantra adalah putra mantan Gubernur Bali Prof. Ida Bagus Mantra yang telah menghasilkan banyak karya monumental seperti Art Center, PKB, dan LPD dan sebagainya. Sementara Sudikerta merupakan politisi yang bekerja keras, jujur, merakyat dan berpengalaman di birokrasi.
Menurut Tama, dukungan terhadap Mantra-Kerta bukan hanya isapan jempol belaka. Saat ini jumlah anggota FKPM sebanyak 1.875 orang dan tersebar di 57 kecamatan dan hingga di 1.716 desa. "Dari jumlah itu, kami sudah komitmen untuk membawa serta keluarga inti, dengan istilah yang kami biasa pakai sesumur, sekasur, sedapur. Itu sudah komitmen pilih Mantra-Kerta. Artinya, dari 1.875 orang itu masih ditambah dengan anggota inti, seperti suami, isteri, anak, mertua, ipar, kakak adik dan seterusnya," ujarnya.
Setelah keluarga inti selesai, maka tugas berikutnya adalah merekrut seperti multi level marketing. Setiap anggota FKPM wajib membawa minimal 10 orang yang ada di wilayahnya masing-masing, di banjarnya masing-masing, di desa atau kelurahannya masing-masing. "Dan perkembangan ini akan dilaporkan setiap hari, by name by address. Jadi kami targetkan minimal FKPM merekrut lebih dari 20 ribu orang sampai dengan hari pencoblosan tanggal 27 Juni 2018," ujarnya.
Selain merekrut anggota, seluruh anggota FKPM sudah menyiapkan diri menjadi saksi berbasis TPS-nya masing-masing. Terkait menjadi saksi, pihaknya sudah siap, baik sebagai saksi resmi, maupun sebagai saksi bayangan yang akan memantau proses perhitungan suara. "FKPM siap menjadi saksi di TPS dalam Pilgub nanti. Ribuan anggota ini akan mengawal Pilgub Mantra-Kerta sampai dengan pelantikan. Kami terus menjalin komunikasi intensif melalui segala media yang ada. Mari kita kerja keras untuk memenangkan Mantra-Kerta. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi," ujarnya.
Niat baik FKPM ini langsung disambut Sudikerta. Menurutnya, sekarang saatnya memperkuat saksi di TPS. Sudikerta juga meminta agar anggota FKPM memantau pergerakan lawan, intimidasi, politik uang dan sebagainya. Ia meminta juga agar bila menghadapi suasana sulit, maka jangan sampai terjadi benturan fisik, melainkan lawanlah dengan cerdas. "Rekam semua aktivitas yang bertentangan dengan pelanggaran pemilu, terutama politik uang. Kemudian buat laporan tertulis. Maka semua akan diproses," ujarnya.(*)
Komentar