Koster Calon Gubernur, Ini Pesan Alumni ITB Bali !!
foto : istimewa
DENPASAR - Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IAI) Provinsi Bali mendukung langkah Wayan Koster yang maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali pada 27 Juni 2018. Hal itu terungkap dalam acara 'Temu Alumni ITB Bali' yang digelar di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, Senin (1/4). Koster yang kini menjadi calon Gubernur Bali adalah alumni ITB lulusan tahun 1987 jurusan Pendidikan Matematika.
Ketua Panitia Temu Alumni ITB Bali, Ida Bagus Kesawa Narayana menerangkan, sepanjang sejarah bergulir, baru kali ini ada alumni ITB yang ikut ambil bagian pada Pilgub Bali 2018. "Baru kali ini kita punya calon Gubernur Bali dari alumni ITB," kata Narayana, Minggu 1 April 2018.
Pertemuan ini, Narayana melanjutkan, memang sengaja diinisasi untuk memberi masukan kepada Wayan Koster dalam memimpin Bali ke depan. Ia melanjutkan, salah satu fondasi ekonomi Bali saat ini satu-satunya adalah industri pariwisata. Sebagian besar masyarakat Bali menggantungkan hidup dari sektor pariwisata. Hanya saja, pariwisata merupakan industri yang amat rentan terhadap guncangan.
Krisis Gunung Agung beberapa waktu lalu cukup membuat guncangan luar biasa terhadap perekonomian masyarakat Bali. Untuk itu, dalam pertemuan ini diharapkan alumni ITB Bali dapat memberi masukan bagi Wayan Koster untuk membangun sektor perekonomian lainnya di samping pariwisata.
"Kami ingin memberikan masukan bagi rekan kita Pak Wayan Koster dalam kaitannya bagaimana membangun Bali ini ke depan, agar sumbangan pemikiran pembangunan itu tidak hanya dimonopoli pariwisata. Pariwisata bagus, tapi tidak menjadi frame utama. Saya berharap kita bisa menciptakan industri lain yang sesuai dengan adat, seni dan budaya Bali. Kita menggelar pertemuan ini. Ini pertemuan tertutup, internal," kata Narayana.
Ketua Ikatan Alumni ITB Provinsi Bali, I Gusti Putu Kompyang sependapat dengan Narayana. Sudah sejak lama ia merindukan terlibatnya alumni ITB untuk ikut membangun Bali. "Ini hal yang dari dulu kita idamkan dan akhirnya terwujud. Semoga perjalanannya rekan kita, Pak Wayan Koster lancar dan bermanfaat untuk masyarakat luas," harap dia.
Ia berpesan kepada kandidat yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) itu agar memimpin Bali dengan konsep metaksu. Artinya, kata dia, satunya antaranya pikiran, ucapan dan apa yang dilakukan.
"Jadi apa yang dipikirkan, diucapkan, itu yang dilaksanakan. Pada saat banyak pikir, liar, tapi yang dilakukan sedikit, taksu tidak akan ke luar. Di pikiran apa yang sudah kita ciptakan jadi program, itu saja yang dijalankan. Setelah yang kecil berjalan, daya magnet taksu itu akan membuat sesuatu yang lebih besar bisa kita lakukan. Kita ingin memberi masukan kepada Pak Koster tentang bagaimana membangun Bali ke depan," ujar dia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni ITB Pusat, Gembong Primajaya menegaskan dukungannya kepada Wayan Koster. "Kami serius mendukung Bli Wayan Koster. Ini sesuatu yang membanggakan menjelang seratus tahun berdirinya ITB pada tahun 2020 nanti," tutur dia.
Ia berharap para alumni ITB dapat memberi sumbangsih besar bagi bangsa ke depan. "Kita ingin membuktikan peran kita, alumni ITB, untuk berkontribusi terhadap pemajuan bangsa ini. Kami berharap ketika memimpin nanti Bli Wayan Koster membawa Bali lebih baik lagi, karena kami yakin alumni ITB akan membawa ide lebih segar dan progresif bagi Bali," papar dia .
“Banyak hal yang dilakukan oleh kami yaitu, mendukung para alumni untuk berkarya bagi bangsa ini. Ini suatu kewajiban bagi organisasi untuk mendukung Bli Wayan Koster. Bli Wayan Koster ini adalah salah satu putra terbaik ITB," tambah Gembong.
Mendapat dukungan luas, Koster mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekannya. Segala masukan yang diberikan oleh alumni ITB akan dijadikan bekal untuk memimpin Bali ke depan. "Terima kasih atas dukungan senior-senior dan seluruh alumni ITB di Bali. Apa yang menjadi masukan akan saya akomodasi untuk membangun Bali ke depan," ucap kandidat yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKPI, PPP dan PKB itu. (*/Cia)
Komentar