Puluhan Ogoh-Ogoh Meriahkan Malam Pengrupukan di Tabanan
- 16 Maret 2018
- 23:15 WITA
- Sosial Budaya
- Bali
Foto : Liputan Bali. Com
TABANAN – Puluhan kreasi ogoh-ogoh meriahkan malam pengrupukan jelang Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1940 di Tabanan. Ratusan Warga pun antusias menyaksikan aneka ogoh-ogoh yang diarak di seputar Kota.
Sedikitnya, ada sekitar 50 lebih ogoh-ogoh berbagai kreasi diarak saat malam pengurupukan, Jumat (16/3) malam. Ada dua lokasi yang dipadati warga untuk menyaksikan parade ogoh-ogoh yang sengaja digelar setiap malam jelang perayaan Hari Raya Nyepi tersebut.
Di lokasi pertama yakni di kawasan jalan Gajah Mada Tabanan. Di lokasi ini, terdapat 30 ogoh ogoh diarak melintasi jalan depan kantor Bupati Tabanan, hingga jalan Gajah Mada Tabanan. Puluhan symbol bhutakala ini merupakan kreasi 24 sekehe teruna teruni di Kawasan Kota Tabanan.
Lokasi lainnya dipadati warga yakni di Perempatan Patung Sukarno, Kediri, Tabanan. Selain pementasan tarian budaya okokan, sekiar 20 ogoh ogoh yang berada dari sejumlah desa adat di Kecamatan Kediri juga ikut memeriahkan malam pengurupukan.
“Untuk di kota Tabanan, ada sekitar 30 ogoh –ogoh sudah siap memeriahkan malam pengrupukan jelang Perayaan Nyepi,” ungkap Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gde Sanjaya sebelum malam pengupukan dilakukan.
Demi lancarnya malam pengurupuan tersebut, jajaran Polresta Tabanan sebelumnya sudah memberikan permakluman kepada warga agar tidak melintasi sejumlah ruas yang akan dipakai untuk arak-arakan ogoh-ogoh tersebut.
Sesuai rencana, umat Hindu Bali mulai melakukan Catur Beratha Penyepian sejak Sabtu (17/3) pukul 06.00 wita hingga hari minggu (18/3) pukul 06.00. Ada sesuatu yang berbeda saat pelaksanaan Nyepi tahun ini, yakni adanya pemutusan sementara jaringan internet atas permohonan PHDI Bali. Tujuannya adalah agar umat lebih khusuk lagi melakukan tapa beratha penyepian yakni Amati Karya, Amati Geni, Amati Lelangun dan Amati Lelanguan. (Cia)
Komentar