Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Badung Sosialisasi Aplikasi Sistem Pengadaan Secara Electronik

Asisten II Pemda Badung, Dewa Made Apramana di sela-sela kegiatan sosialisasi SPSE. Foto : Ist/Antara

BADUNG - Pemerintah Kabupaten Badung melakukan sosialisasi aplikasi Sistem Pengadaan Secara Electronik (SPSE) sebagai bentuk kesiapan Badung dalam rangka meningkatkan trasparansi di lingkungan pemerintah.

Aplikasi yang akan disosialisasikan yakni aplikasi terbaru SPSE versi 4.2 PPK dengan narasumber dari Lembaga Kajian Pengadaan Barang dan Jasa Pemerinah (LKPP) RI.

Sosialisasi yang dilakukan sekaligus untuk menyamakan persepsi antara Pejabar Pembuat Komitmen (PPK)  dan admin yang sudah secara online terkait aplikasi terbaru Rencana Umum Pengadaan (RUP) Barang/Jasa.

“Sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan trasfaransi sekaligus upaya mempercepat upaya pelelangan maupun kecepatan dalam pelaksanaan barang,” papar Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Badung, Dewa Made Apramana di sela-sela kegiatan sosialisasi di Pemda Badung. Senin kemarin.

Lewat aplikasi ini, jelasnya, diharapkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dapat lebih cepat, lebih transparan, lebih akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan.

Apramana menambahkan, sosialisasi tersebut telah dilaksanakan rutin setiap tahun. Hal tersebut dilakukan untuk dapat mengikuti kemajuan informasi dan teknologi yang berkembang begitu cepat.

"Ini dibuktikan dengan adanya versi SPSE yang pada awal terdapat versi 3.6, kemudian versi 4 dan sekarang versi 4.2," katanya.

Terkait aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP), menurut Dewa Made terdapat kaitan antara pemerintah di daerah dengan LKPP dan dengan adanya sistem yang terkoneksi secara daring/online dapat membuat proses lebih cepat dan transparan.

Dijelaskan, perkembangan ini berkaitan dengan pelelangan secara elektronik, lelang cepat dan e-katalog. Kalau tidak cepat menyesuaikan dengan perkembangan jaman maka pemerintah akan tertinggal, atau ditinggalkan.

Sosialisasi selama empat hari tersebut, diikuti sekitar 200 orang peserta yang terdiri dari para admin, PPK, PPTK, pejabat pengadaan, ULP dan Pokja. (*/Cia)

Komentar