Koster-Ace Siap Lanjutkan Program Bali Mandara
Paket Koster - Ace keika hadir ditengah ribuan masyarakat Penebel, Tabanan. Minggu (11/2). foto : Ist
TABANAN - Calon Gubernur (Calgub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali, Koster-Ace mengaku siap melanjutkan program Bali Mandara yang mamfaatnya cukup banyak dirasakan masyarakat Bali. Bahkan kandidat yang diusung PDI-P ini siap meningkatkan kualiatas program yang digagas Made Mangku Pastika tersebut.
Ditengah-tengah ribuan pendukunganya di Wantilan Desa Mangesta, Kecamatan Penebel, Tabanan, Minggu (11/2). I Wayan Koster bahkan tak sungkan mengakui bahwa program yang diusung mantan Kapolda Bali itu sangat bermamfaat bagi masyarakat Bali.
"Saya ingin menjalankan pemerintahan dengan pola semesta berencana melalui konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Saya siap kembalikan JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara) yang meupakan program Bapak Mangku Pastika," tegas Koster.
Selain JKBM, Calgub asal Sambiran Buleleng ini mengaku siap melanjutkan seluruh program Bali Mandara lainnya seperti bedah rumah dan lainnya. Keberlanjutan program-program Bali Mandara itu, sudah dibicarakan dengan Mangku Pastika dan telah disetujui agar program pro rakyat tersebut dilanjutkan.
Meski sudah banyak dirasakan masyarakat Bali secara luas, Koster mengaku masih akan melakukan format ulang program Bali Mandara agar semakin lebih dirasakan masyarakat Bali.
“Saya akan tata lagi cakupannya dan jenisnya, serta tata laksananya. Semua itu dilakukan demi kesejahteraan masyarakat Bali,” tambahnya.
Dipaparkan, program JKBM misalnya, tetap akan dilanjutkan namun hanya berubah nama menjadi Krama Bali Sehat (KBS). Demikian juga dengan program bantuan bedah rumah Mangku Pastika juga akan ditingkatkan. Sebelumnya, bantuan hanya Rp 25 juta per unit, namun ke depan akan ditambah menjadi Rp 50 juta.
Dalam kesempatan sama, Koster juga mengungkapkan cita-citanya, untuk menciptakan kepemimpinan terintegrasi, terpola dalam satu manajemen di Bali. Demikian juga beberapa program Bali Mandara lainya, tetap akan dilanjutkan dan akan ditambah dengan program yang pro rakyat yang berasal dari dirinya sendiri.
“Satu pulau, satu tata kelola, dan satu perencanaan, guna menuju pembangunannya merata, adil dan berimbang,” tegasnya.
Meski ditengah rintik hujan di kawasan Penebel, antusiasme sekitar 3 (tiga) ribu masyarakat Penebel tak bergeming dari lokasi acara. Kebulatan tekad masyarakat ini hanya satu yakni ingin memenangkan Koster-Ace diajang kontestan Pilgub Juni mendatang.
Kebulatan tekad tersebut juga diwujudkan dengan hadirnya jajaran tokoh yang diwakili Pasemetonan Puri, Bendesa Pakraman se-Kecamatan Penebel, Kelian Banjar, Pesakeh dan Subak serta Sekaa Teruna-Teruni tak ketinggalan mendeklarikan diri memenangkan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, KBS – Ace.
“Deklarasi dukungan ini kami lakukan dengan tulus tanpa ada paksaan, dan siap memenangkan KBS-Ace,” ujar Kelian Adat Kedampal I Wayan Wimbayasa mewakili sambutan disambut tepuk tangan ribuan warga yang hadir.
Dijelaskan, dukungan tersebut dilakukan karena masyarakat menilai Koster-Ace merupakan figur yang pas memimpin Bali ke depan dengan berbagai program dalam bingkai dalam Pola Pembangunan Semesta Berencana yang akan membawa masyarakat Bali menuju kesejeharean yang lebih baik lagi.
Nampak hadir dalam kesempatan tersebut, sejumlah petinggi PDI Perjuangan seperti Ketua DPP Made Urip, Ni Putu Eka Wiryastuti (Bupati Tabanan), Komang Gede Sanjaya (Wakil Bupati Tabanan), Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten, serta jajaran pengurus partai lainnya, Wayan Koster bersyukur atas dukungan yang diberikan tersebut.
"Terima kasih atas dukungannya. Saya merasakan dukungan begitu tulus dan baru pertama mewakili bendesa adat di satu kecamatan. Saya yakin hal serupa juga akan dilakukan di kecamatan lain,” ujar Koster.
Kehadiran dukungan masyarakat yang begitu solid juga diapreasiasi oleh Koster dan berjanji akan semakin memperkuat desa adat di bali. Alasanya, desa adat merupakan benteng budaya masyarakat dan harus diperkuat baik dari segi keudukan serta kewenangannya juga harus diatur.
Saat ini ada sebanyak 1.488 Desa Adat se-Bali dan ke depan akan lebih diperhatikan lagi. Bukan hanya dari segi kedudukan dan wewenangnya, namun desa adat juga akan diberi pasilitas pembangunan wantilan yang bagus agar tugas dan fungsi Desa Adat semakin lebih baik.
"Desa Adat merupakan benteng budaya Bali. Maka dari itu, Desa Adat harus punya wantilan yang bagus agar bisa menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik," tegas Koster.
Sinergi pembangunan tersebut ke depan juga akan dilakukan bersama dengan jajaran Bupati dan Wali Kota se-Bali. (Cia)
Komentar