Bupati Eka Hadiri Pemlaspasan Tapakan Banjar Pekraman Satusan Kaja Selemadeg
- 10 Februari 2018
- 08:23 WITA
- Sosial Budaya
- Bali
foto : Humas Tabanan
TABANAN - Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti didampingi Jero Mangku Made Subagia menghadiri Upacara Dewa Yadnya (Pemlaspasan) dan Ngerehan Tapakan Ratu Gede lan Ratu Ayu, Banjar Pekraman Satusan Kaja, Selemadeg, Jumat (9/2) kemarin, bertempat di Balai Banjar Satusan Kaja, Desa Selemadeg, Kec. Selemadeg.
Bukan hanya sekedar menghadiri, Bupati Eka juga turut serta memberikan sumbangsihnya dalam upacara pemlaspasan tersebut. Bersama dengan Jero Mangku Made Subagia, Orang Nomer Satu di Tabanan tersebut terlihat ngerestiti (mendoakan) Tapakan Ratu Gede lan Ratu Ayu. Hadir juga saat itu salah satu anggota DPRD Tabanan I Made Suardika, Camat Selemadeg, Kabag Kesra Setda Kab. Tabanan, Perbekel dan Tokoh Adat Setempat.
Kehadiran Orang Nomer Satu di Tabanan, membuat Upacara Dewa Yadnya (Pemlaspasan) lan Ngerehan Ratu Gede lan Ratu Ayu Banjar Pekraman Satusan Kaja makin terasa istimewa. Mengingat momen ini merupakan pertamakalinya di Satusan Kaja dan terang sja disambut denga meriah.
Apresiasi yang setinggi-tingginya diberikan oleh Bupati Eka, karena menurutnya Upacara ini sangat luar biasa sekali. Dan tidak tanggung-tanggung Beliau mengungkapkan rasa bangganya, karena masyarakat mau bahu-membahu membangun.
“Terus terang Tiang bangga sekali niki. Npi mawinan Tiang bangga? Mawinan Titiang sampun manggihin antuk mecikin tapakan puniki. Ini sangat luar biasa sekali dan sakralnya pun sangat luar biasa sekali”, ungkapnya.
Dirinya juga menambahkan bahwa hal ini merupakan suatu bentuk dari pengabdian, pengabdian untuk Pemerintah, masyarakat dan Ida Sang Hyang Whidi Wasa. Dengan tujuan agar selalu diberikan keharmonisan serta kedamaian.
“Niki merupakan suatu pengabdian , ngayah ring Ida Betara mecikin Ida Betara, mangda ida dane Tiang driki sami harmonis nggih? dan tidak ada perselisihan, damai. Karena semua ini adalah bentuk dari harapan kita semua , bagaimana masyarakat driki selalu rukun kedepannya”, jelasnya.
Srikandi asal Tegeh, Angseri ini juga mengajak seluruh masyarakat Satusan Kaja agar selalu ikut bergotong-royong membangun dan Ngajegin Jagad Bali. Karena didalam mengajegkan Bali tidak bisa Pemerintah saja, namun masyarakat dan semua pihak yang ada di dalamnya juga harus ikut bergotong-royong. Semua harus turut serta, semua harus mempunyai keinginan yang sama, Tulus Ikhlas mengabdi secara Sekala dan Niskala, pungkas Bupati Eka.
Saat itu Bupati Eka juga berpesan, agar masyarakat meningkatkan persatuan. Jangan pernah jauh dari Pemerintah, tetap jaga koordinasi dan komunikas dengan Pemerintah. Sehingga apa yang menjadi kendala di masyarakat bisa segera teratasi.
“Tiang nunas mangkin, tolong bersatu. Sampunang jauh-jauh dari Pemerintah, sampunang lepas dari pemerintah Nggih? Harus selalu dekat, napi malih wenten sampun makeh pejabat ngayah driki, napi pikobat ida dane sampun seka kidik dibantu. Tolong semua niki dijaga, jangan jauh jauh dari Pemerintah. Karena sedikit tidaknya,Pemerintah selalu harus turut serta dalam pembangunan di masyarakat dan Pemerintah wajib untuk membantu. Dan utamakan koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah”, pesannya.
Pemlaspasan lan Ngerehan yang dilaksanakan Masyarakan Satusan Kaja pada hari Jumat (9/2) tersebut dipuput oleh 2 orang sulinggih, yakni, Ida Peranda Gede Wanasara Manuaba, Grya Lenganan Tengah dan Ida Pandita Empu Agni Saraswati, Grya Saraswati Bajera.(Hms/Cia)
Komentar