Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

KPUD Karangasem Coklit Warga di Pengungsian

Suasana coklit warga pengungsi di Posko pengungsian Rendang. Kamis (8/2). Foto : Oke

KARANGASEM – KPUD Karangasem terus berupaya melakukan pendataan warga meski kondisi Gunung Agung masih berstatus awas. Tanpa mau berdiam diri, mereka melakukan upaya coklit menyasar para pengungsi di lokasi pengungsian. Hal itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi pelaksanaan Pilgub Bali berjalan dengan lancar.

Seperti yang dilakukan terhaap pengungsi di Posko Pengungsian Rendang Karangasem, Kamis (8/2).  Pemantauan pencoklitan dilakukan petugas PPDB Rendang. Coklit dilakukan di Posko Pengungsi Gunung Agung di UPT Dinas Pertanian Rendang.

Menurut Ketua KPU Karangasem, Made Arnawa didampingi komisioner,  Gede Krisna Adiwidana mengatakan, pengungsi di UPT Rendang sebagian besar dari Kesimpar, Rendang yang masih dikawasan radius 6 KM.

Arnawa mengakui, kalau ada keluhan dari masyarakat kesimpar sekarang ini, dimana jalan menuju ke banjar mereka sudah rusak sehingga sulit untuk pulang kampung.

Karena itu Arnawa mengatakan, ada kemungkinan untuk di Posko pengunsian di UPT Rendang akan di bentuk TPS. Dimana TPS yang ada di Dusun Kesimpar akan di geser ke Posko Pengungsian. Ini akan dilakukan jika kondisi jalan masih rusak dan warga juga belum bisa pulang. Namun jika kondisinya membaik dan jelan sudah bagus serta warga sudah balik maka TPS akan dibuat di dusun bersangkutan.

Selain itu, sesuai informasi warga dari Dusun Bukit Galah dan Sebun, Selat juga terisolir karena jalan menuju ke dusun tersebut rusak. Ini juga menurut Arnawa ada kemungkinan akan di buat TPS di Posko dimana warga tersebut mengungsi.

Coklit sendiri akan dilakukan sampai 18 Februari mendatang. Diakui memang ada beberapa temuan saat coklit di Pos Pengungsi Rendang. Dimana ada warga kelahiran 2002 sudah muncul didata pemilih karena di KKnya tercantuk kelahiran 1992. Seteleh dilakukan pengecekan maka dihapus.

“Ini dan pentingnya coklit, untuk mencocokan data yang ada dilapangan,” bebernya.

Selaian itu ada juga ditemukan di KK kelahiran 55 namun seteleh di cek ternyata kelahiran 73. Ini memang tidak mempengaruhi data pemilih namun demikian secara administrasi perlu dilakukan perbaikan.

Sementara itu menurut Krisna dari 1497 petugas coklit mereka melakukan tiga tahap laporan. Laporan pertama sudah dilakukan mencapai 40 persen sudah dilakukan coklit. Sementara laporan tahap ke II paling akhir dilakukan hari ini.

Sementara itu, diakui Arnawa untuk di Pos Pengungsi Rendang sudah sebagian besar warga disana terdaftar sebagai pemilih. Pengungsi yang sudah terdaftar juga cukup banyak hanya ada puluhan orang yang belum terdaftar.

Lokasi pengungsi juga akan menjadi ajang untuk sosialisasi dengan menggunakan pegelaran budaya. Begitu penepatan nama calon akan dilakukan sosialisasi di Pos pengungsi dengan pegelaran budaya. Sehingga bisa di komsumsi oleh masyarakat. Selaian untuk menghibur juga untuk sosialisasi Pilkada. (Oke/Cia)

Komentar