Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

43 Ranting DPC Hanura Klungkung Mengundurkan Diri

Para Kader 43 Ranting DPC Hanura Klungkung yang mengungdurkan diri sebagai anggota. Selasa (30/1) Foto : Ist

KLUNGKUNG – Eskalasi politik jelang Pilkada di Gumi Serombotan, Klungkung rupanya semakin memanas. 43 Ranting DPC Partai Hanura Klungkung menyatakan mengundurkan dari keanggotaan. Mundurnya sejumlah kader ini salah satunya diduga akibat sudah tidak adanya komunikasi antara pengurus di tingkat Ranting dengan jajaran pengurus DPC Hanura Klungkung.   

Ke 43 anak ranting ini berada di tiga kecamatan diantaranya, Klungkung, Dawan dan Banjarangkan. Pengunduran diri sudah dilayangkan ke jajaran pengurus DPC Klungkung lewat surat bermaterai diisi tanda tangan sejumlah kader.   

Disamping itu, pengunduran diri pengurus tingkat desa ini disinyalir karena mereka merupakan kader hasil bentukan Putu Tika yakni mantan pengurus DPC Partai Hanura yang telah hijrah ke partai NasDem.

“Selain tidak adanya komunikasi dengan pengurus DPC Hanura Klungkung, pengunduran diri para kader di 43 Ranting karena alasan mereka adalah bentukan Pak Tika,” papar Kordinator Kecamatan Banjarangkan, Ketut Astawa saat ditemui di Denpasar. Selasa (30/1).

                                                            

Ketut Astawa yang saat itu didampingi Komang Santiyasa (Kordinator Kecamatan Klungkung) dan  Komang Sunantara (Kordinator Kecamatan Dawan) juga menegaskan, bahwa pengunduran diri para kader Hanura tersebut sudah dilakukan sejak 10 Januari lalu dan sudah diterima Ketua DPC Hanura Klungkung, Wayan Suyasa.   

Meski demikian, para mantan kader Hanura ini belum mau beranjak ke partai lain karena masih melakukan konsolidasi dengan sejumlah kader lainnya, berikut masih menunggu arahan dari Putu Tika yang saat ini menjabat sebagai ketua Bappilu NasDem Klungkung.

"Meskipun kami telah mengundurkan diri, tapi kami belum mengarahkan suara kami akan dibawa kemana, masih menunggu arahan dari Pak Tika," tandasnya.

Astawa juga menyebutkan, bagi dirinya dan para kader tidak ada istilah fanatik partai sehingga sah-sah saja ketika para kader mengundurkan diri maupun pindah partai, sebab sudah tidak ada kecocokan.

"Kami ini loyalis Pak Tika, jadi kemana dia pergi, kami semua akan mengikuti,” tutup Astawa yang diamini kedua rekannya. (Tim/LB

Komentar