Wabup Sanjaya Tekankan Krama Adat Jaga Adat Budaya dari Gempuran Modernisasi
- 18 Januari 2018
- 16:56 WITA
- Sosial Budaya
- Bali
Wabup Sanjaya saat pengundian kupon berhadiah sepeda motor matick. Rabu (17/1). Foto : Hms Tbn
TABANAN – Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gde Sanjaya menekankan pentingnya Krama Adat untuk terus membentengi diri dari gempuran modernisasi dan arus migrasi yang dikhawatirkan akan merusak adat dan budaya di Bali. Salah satu caranya yakni dengan merawat prahyangan, berikut palemahan dan pawongannya.
Demikian diungkapkan Wabup Sanjaya saat menghadiri Pengundian Kupon Berhadiah di Pura Desa Lan Puseh Banjar Anyar, Rabu (17/1) kemarin. Dalam acara yang berlangsung di Madya Mandala Pura tersebut, Sanjaya diberi kehormatan mengundi kupon berhadiah dengan hadiah cukup menarik, yakni satu unit sepeda motor matick.
“Saya perlu mengingatkan kepada para krama, bahwa setelah selesai upacara ini, yang paling penting dilakukan adalah menjaga dan merawat parahyangan ini dengan baik. Begitu juga dengan palemahan dan pawongannya,” kata Wakil Bupati Sanjaya.
Upaya itu tegasnya, sangat penting dilakukan sebab merupakan benteng krama adat dari gempuran arus modernisasi serta arus migrasi yang begitu pesatnya. Gempuran tersebut nyata didepan mata, dan bisa masuk melalui perkembangan tehnologi dan informasi yang begitu popular belakangan ini.
Jika tidak diperkuat mulai dari krama adat, maka dikhawatirkan, adat istiadat serta budaya yang dimiliki Krama Bali hanya tinggal nama. Padahal nilai adat dan budaya merupakan salah satu daya tarik Pulau Bali sehingga banyak dikenal hingga ke mancanegara.
Sanjaya sekaligus mengingatkan warga, bahwa membangun sesuatu mungkin perlu waktu enam bulan sampai setahun. Namun untuk merawat dan menjaga apa yang telah dibangun membutuhkan waktu bertahun-tahun agar tetap lestari.
Salah satu cara menjaga adat istiadat terrsebut yakni dengan kesadaran bersama dan saling memiliki disertai rasa tanggung jawab dalam wujud gotong royong, maka adat budaya bali tidak akan tergerus oleh budaya luar.
“Ini jauh ini lebih susah. Dan, saya berharap krama di sini gotong royong,” tambahnya.
Peran masyarakat dalam menjaga adat dan budaya, ungkapnya, sangat penting dilakukan, terlebih lagi, Pemerintah memiliki tanggung jawab dalam bidang ini. Seperti tertuang dalam RPJMD Semesta Berencana poin keempat yang menukik pada pelestarian adat dan budaya.
Tak lupa, ketua DPC PDI-P Tabanan ini juga memberikan apresiasinya kepada krama setempat karena sikap gotong royong yang dimiliki sehingga mampu menggelar upacara Dewa Yadnya di Pura Puseh Lan Desa setempat.
“Semangat gotong royong yang sudah dilakukan masyarakat di sini adalah modal penting dalam melakukan pembangunan Tabanan yang Serasi. Sejahtera, Aman, dan Berprestasi,” ungkapnya.
Rencana Karya Dewa Yadnya di Pura di Pura Puseh Lan Desa Banjar Anyar Kediri sudah dipersiapkan jauh hari oleh Krama termasuk upaya penggalian dana dengan cara pengunndian kupon berhadiah yang digelar pihak panitia setempat.
Selain Wabup Sanjaya, hadir juga dalam kesempatan itu anggota DPRD Kabupaten Tabanan dari Fraksi PDI Perjuangan dari Kecamatan Kediri, I Made Edi Wirawan, Camat Kediri, I Made Murdika, serta Perbekel serta tokoh masyarakat setempat. (*/Cia)
Komentar