Sungai Meluap, Lima Rumah Terendam
foto : Ist
TABANAN – Sedikitnya lima rumah di perumahan BCA Land di Kediri Tabanan terendam menyusul meluapnya air sungai di belakang perumahan tersebut. Kejadian ini langsung membuat warga panik dan berupaya menyelematkan barang-barang agar tidak terendam air.
Peristiwa meluapnya air sungai diketahui warga sekitar pukul 15.00 wita, Kamis (11/1). Waktu itu hujan masih mengguyur wilayah Tabanan sejak pagi hari. Sebagian warga menduga meluapnya sungai yang berada di perumahan mereka disebabkan longsor yang menutupi aliran sungai.
Sebelumnya warga tidak menduga longsor berdampak terjadinya luapan air, namun begitu air naik mengenangi ruas jalan perumahan dan masuk ke perumahan, barulah warga panik, terutama 5 pemilik rumah yang berada paling dekat dengan aliran sungai.
Meski telah berupaya menggotong berbagai pekakas rumah tanga yang tersisa, namun beberapa musti pasrah menemukan sebagian barang mereka sudah terendam air seperti kasur dan barang electronik.
“Sebagian barang –barang basah terendam air,” ujar seorang warga bernama Iskandar.
Sayangnya, proses upaya evakuasi material longsor tak kunjung bisa dilakukan. Pasalnya, tim reaksi cepat tanggap BPBD Tabanan musti menunggu alat berat berupa bego untuk membersihkan aliran sungai dari material tanah bebatuan di lokasi.
Setelah alat berat tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 wita, tim reaksi cepat BPBD Tabanan dikomandoi Plt BPBD Tabanan, I Gusti Ngurah Sutjita langsung terjun ke sungai yang tertutup longsor. Pengerjaan dilakukan selama satu jam lebih dan arus air sungai berangsur mulai normal kembali.
Saat ini, debit air yang mengalir dari sungai sudah berangsur mengecil. Sempitnya saluran sungai dan kondisi malam hari, menyebabkan proses pembersihan aliran sungai secara menyeluruh dihentikan sementara dan akan dilanjutkan besok pagi.
“Saat ini, air sudah mulai berangsur lancar setelah petugas melakukan evakuasi material longsor. Upaya pembersihan aliran sungai akan kami lakukan besok pagi, mengingat waktu sudah malam,” papar I Gusti Ngurah Sutjita saat dihubungi. (Cia)
Komentar