Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Ratusan Pekerja Dirumahkan, Aprindo Bali Himbau Masalah Tenaga Kerja Diselesaikan

Foto : Ist

DENPASAR – Dampak penutupan 5 outlet Hardys menimbulkan masalah baru saat ini.  Ratusan pekerja secara tiba-tiba dirumahkan, padahal sebelumnya mereka bekerja secara langsung maupun tidak langsung.

Menurut Ketua APRINDO Bali, Gusti Ketut Sumardyasa yang ditemui bersama Sekretaris APRINDO, I Made Abdi Negara, Tenaga kerja yang terdampak tidak hanya yang langsung bekerja, namun juga tenant, supplier bahkan usaha mikro yang menyewa space berjualan juga terkena dampak.

“Ini harus disikapi secara serius, baik penanganan maupun antisipasi efek yang ditimbulkan,”ungkapnya, Kamis siang.

Permasalahan yang dihadapi Hardys saat ini tergolong pelik dan dalam skala yang besar. Mestinya penutupan secara serentak seperti ini, seharusnya  dikomunikasikan terlebih dahulu dan diatur sedemikian rupa sehingga efeknya tidak serta merta.  

Secara khusus Gusti meminta agar permasalahan ketenagakerjaan diselesaikan dengan baik.

                                     

”Tidak hanya nilai, namun juga kepastian akan hak-hak yang harus diterima oleh tenaga kerja seharusnya diselesaikan dengan baik,“ jelasnya lewat release resmi yang disampaikan.

Melihat toko- toko yang ditutup, pihaknya mensinyalir ada ratusan tenaga kerja langsung dan 50 persen tenaga kerja tidak langsung yang dirumahkan. 

Di sisi lain, Sekretaris APRINDO BALI, I Made Abdi Negara menghimbau agar pemerintah tidak tutup mata dengan kejadian ini, mestinya kejadian ini disikapi dengan cepat dan tuntas karena efek yang ditimbulkan cukup besar.

Pihaknya mengaku siap untuk difasilitasi dan dilibatkan oleh pemerintah selaku regulator untuk bersinergi menyikapi ini.

“Jika dirasa perlu, bisa dibuatkan semacam Focus Grup Discussion (FGD) untuk menyikapi permasalahan ini dan meredam kepanikan di kalangan peritel Bali atas kejadian ini, “ ungkap Abdi Negara. (*/Rls/Cia)

Komentar