Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Dua Warga Australia Nekat Mendaki Gunung Agung

Difoto Malah Emosi, Tantang Relawan Jagabaya Duel Berkelahi

Dua warga Australia saat ditemukan tim relawan Jagabaya usai naik kawah Gunung Agung. Foto : Ist/Jro Wayan Selat

KARANGASEM – Warga Negara asing kembali ditemukan naik Gunung Agung. Kali ini, dua warga Negara Australia nekat naik secara diam-diam. Keduanya diketahui naik dini hari. Ulah keduanya, menambah daptar wisatawan yang mendaki Gunung Agung meski dalam status berbahaya.

Menariknya, saat petugas mencoba mengabadikan foto keduanya untuk dokumentasi, kedua turis ini malah emosi dan sempat memaksa merebut kamera salah satu relawan Pasebaya Jagabaya Gunung Agung, Eka Semaputra. Malah salah satu dari keduanya menantang untuk berduel.

Beruntung,  situasi bisa diredam, selain para relawan juga tetap bersabar  menghadapi tantangan wisatawan Australia ini.

Dua warga Australia ini yakni  Ricky Tonacia (34) dan Jack Dennard (26). Aksi nekat keduanya berawal dari kerjasama guide freelance, untuk mengelabui petugas termasuk relawan Jagabaya yang selalu menjaga Gunung Agung.

Sebelum mendaki, wisatawan yang menginap di Hotel Raya Canggu, Badung ini, diantar guide dan sopir hingga ke bawah Pura Pasar Agung tepat di poral yang dipasang di Dusun Sogra. Kamis (4/1) dini hari.

                                  

Ada dua guide freelance yang mengantarnya, yakni  I Gusti Putu Ngurah Bagus Pradnyana (24) dan rekanya  I Gusti Gede Putu Merta (51), mereka ini beralamat di Perum  Bumi Damai Indah, Blok D7, Banjar Tiying Tutul, Pererenan Badung.

Usai melewati portal yang terpasang sebagai tanda larangan, kedua bule ini lalu naik melalui jalur Pura Pasar Agung Selat. Sementara kedua guide yang mengantar langsung pergi menjauh. Guide ini sudah berjanji akan menjemput tamunya tersebut jika sudah selesai mendaki.

Sebenarnya, aksi nekat keduanya sudah diketahui oleh para relawan Jagabaya  saat mendaki sebab dari kejauhan terliha lampu senter. Begitu mempeorleh  kepastian adanya pendakian, relawan Pesebaya Jagabaya Lingkar Gunung Agung dibawah pinpinan Gde Pawana langsung menuju Pura Pasar Agung, sekitar pukul 09.00 wita. Tidak lama kemudian datang mobil APV Silver DK 1681 OS yang dikemudikan Gusti Putu Ngurah Bagus Pradnyana bersama ayahnya Gusti Gede Putu Merta.

Relawan Pasebaya langsung melakukan introgasi kepada kedua guide tersebut,  yang sedang menjemput tamunya. Bahkan keduanya juga sempat di ajak ke Mapolsek Selat untuk dimintai keterangan.

Tim relawan kemudian bersama dengan Polsek Selat dan juga dari Koramil Selat langsung naik ke Pura Pasar Agung. Sekitar pukul 10.25 kedua bule berbadan atletis tersebut turun dengan wajah lusuh.

Awalnya kedua bule tersebut di dekati relawan  Pasebaya Duda Utara  Nyoman Eka Semaputra bersama dengan Made Renga. Saat itu Eka  langsung bertanya kepada kedua wisatawan tersebut. Bahkan Eka sempat berupaya mengabadikan keduanya dengan kamera ponsel. Namun si bule malah marah dan tidak terima. Mereka sempat merebut kamera yang dipeggang Eka. Sempat terjadi tarik menarik antara Eka dan salah satu dari bule tersebut. bahkan mereka sempat manantang relawan untuk berkelahi.

Untung saja para relawan masih berusaha sabar dengan sikap bule Aussei yang sedikit arogan tersebut. kedua bule tersebut sebenarnya dijemput relawan dengan menggunakan sepeda motor. Hanya mereka menolak naik motor dan berjalan kaki. Baru seteleh berjalan cukup jauh mereka mau di bonceng relawan Pasebaya yang kemudian mengajaknya ke Polsek Selat. Disana sudah menunggu mobil jemputan mereka dan dua guide freelance yang mengantarnya.

Dari hasl introgasi yang dilakukan diketahui petugas kalau keduanya naik sekitar pukul 01.00 wita. Keduanya mengaku berani mendaki karena guide yang mengantarnya mengatakan kalau Gunung Agung aman untuk didaki. Si bule juga mengatakan kalau tidak ada pemberitahuan kalau Gunung Agung tidak bleh didaki dan sedang erupsi.

“Sangat disayangkan keduanya nekat mendaki karena guide yang mengatakan aman, mestinya mereka jujur mengatakan kapada wisatawan kalau Gunung Agung tidak aman didaki karena berada pada status awas,” ujar Pawana didampingi Sekretaris Pesebaya I Wayan Suara Arsana.

Keduanya juga dipastikan naik sampai puncak dan sempat mengabadikan kondisi kawah Gunung Agung. Hanya saja petugas gagal meminta hasil rekaman si bule tersebut. keduanya sempat menolak menyerahkan hasil rekamanya. Namun setelah melalui berbagai upaya akhirnya rekaman tersebut berhasil diamankan pihak Pesebaya. (Oke/Cia)

 

Komentar