Populasi Kera di Pura Pasar Agung Terancam
Tim Relawan Pasebaya Agung memberikan makanan kawanan kera yang tersisa. Foto : Oke
KARANGASEM - Populasi kera di sekitar Pura Pasar Agung Giri Tolangkir, Sebudi, Selat, Karangasem mulai terancam. Sebelum kejadian Gunung Agung, ratusan kera-kera ini kerap dijumpai, namun saat ini, jumlah kera di kawasan pura suci tersebut hanya tinggal belasan ekor saja.
Meski ada kera yang dijumpai, kondisi kera-kera ini didapati dalam keadaaan sakit dengan badan yang kurus. Diduga kera-kera banyak mati akibat kekurangan makanan.
Menariknya, warga sekitar juga tidak menemukan migrasi kawanan kera ini ke lingkungan lebih aman, akibat erupsi Gunung Agung beberapa bulan belakangan ini.
“Jika kawanan kera-kera ini bermigrasi, pasti akan diketahui warga. Namun sejauh ini belum ada,” ujar Ketua Pasebaya Agung, I Gde Pawana saat dijumpai ditengah upaya memberi makan kera-kera yang tersisa, beberapa hari kemarin.
Pawana mengakui, sebelumnya ada beberapa ekor kera ditemukan mati di sekitar kawasan pura. Kuat dugaan kera-kera tersebut mati karena kelaparan, sebab habitat mereka berupa pohon telah banyak mati dan berdampak minimnya buah-buahan untuk dimakan. Selaian itu, air yang di minim kera ini juga mengandung belerang sehingga kera banyak sakit dan akhirnya mati.
Disisi lain, keberadaan populasi kera yang mulai terancam ini terus mendapat perhatian dari tim relawan Jagabaya Gunung Agung. Secara sukarela, tim yag terdiri dari 14 relawan sewaktu-waktu naik ke lokasi Pura Pasar Agung.
Tujuannya, untuk membawakan kawanan kera yang tersisa berbagai jenis makanan buah-buahan. Upaya perlindungan hewan ini merupakan salah satu misi Jagabaya selain upaya pengamanan lainnya.
Biasanya para relawan naik membawakan makan sekitar pukul 08.00 wita, lalu turun kembali sekitar pukul 12.00 wita. Ditengah ancaman erupusi Gunung Agung, para relawan tetap terus berupaya melanjutkan misi mereka meski waktu ini sempat terjadi erufsi Gunung Agung. (Oke/Cia)
Komentar