Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Antrean Dikeluhkan, Sanjaya Sidak Disdukcapil

Wabup Tabanan, I Komang Gde Sanjaya saat sidak ke Disdukcapil. Rabu (3/1). Foto : Ist

TABANAN -  Adanya keluhan terkait antrean pembuatan E KTP direspon cepat Wakil Bupati, I Komang Gde Sanjaya dengan melakukan sidak ke Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tabanan.  Kunjungan ini sempat membuat jajaran staf cukup terkejut. Pasalnya, sidak tersebut dilakukan secara diam-diam.

Didampingi Kabag Humas Setda Tabanan,  I Putu Dian Setiawan, Wabup Sanjaya diterima langsung Kepala Disdukcapil, I Gusti Agung Rai Dwipayana dan jajaran staf. Rabu (3/1).

Kedatangan orang nomor dua di Tabanan ini bukan tanpa alasan, sebelumnya, lewat medsos, warga sempat mengeluhkan lambannya perekaman sekaligus pencetakan E KTP di kantor catatan sipil tersebut.

Setelah memperoleh penjelasan, Sanjaya menyimpulkan beberapa masalah terkait persoalan pembuatan E KTP.  

Intinya, sidak kali ini bertujuan membuat masyarakat nyaman saat mengantre dan cepat terlayani, berikut pengaturan parkir kendaraan secara teratur sehingga tidak menggangu lalu lintas.

"Memang dimana-dimana selalu antre dalam mengurus kependudukan.  Namun bagaimana membuat antrean nyaman juga perlu dilakukan agar masyarakat puas dengan pelayanan,”  ujar Sanjaya.

Dalam kesempatan tersebut, Baik Sanjaya maupun Disdukcapil menginginkan agar mobil pelayanan kependudukan segera terealisasi di setiap kantor kecamatan. Hal itu untuk lebih mempermudah warga dalam pengurusan KTP dan tidak perlu repot lagi untuk antre.  

                                         

Wabup Sanjaya juga berjanji, mobil layanan senilai Rp 800 juta lebih  yang dimaksudkan diharapkan bisa teraalisasi pada  anggaran perubahan mendatang tahun ini.  

“Semoga bisa terealisasi pada anggaran perubahan mendatang,” tuturnya.

Masih seputar sidak, Sanjaya memastikan, apa yang telah dijalankan Disdukcapil sudah tepat, cuma tinggal disosialisasikan kepada masyarakat sehingga masyarakat juga bisa mengerti kendala yang ada.

Terbatasnya mesin cetak yang dimiliki Disdukcapil saat ini menjadi kendala utama ditengah upaya layanan E KTP tersebut. Hal lain yang menjadi kendala terkait masalah koneksi data melalui internet dengan server pusat. Meski warga sudah melakukan perekaman namun jika koneksi terputus maka akan membuat percetakan juga terganggu.

“Saat ini kami hanya memilki dua mesin cetak terkait layanan kependudukan ini,” papar Kadisdukcapil Rai Dwipayana.

Untuk itu, jelasnya, pihaknya sudah mengajukan anggaran untuk pembelian mesin cetak  sebanyak 12 unit dan telah disiapkan di anggaran induk. Jika itu terealisasi, maka tingkat antrean di kantor Disdukcapil akan berkurang.    

Pihaknya pun terpaksa membatasi percetakan KTP hanya 200 lembar per hari. Sebab jika dipaksakan dikhawatirkan dua mesin cetak yang ada sekarang ini bisa rusak dan jebol.

“Anggaran sudah disiapkan untuk pengadaan 12 unit mesin cetak. Kami mohon warga bisa bersabar. Antisipasinya warga bisa dibuatkan surat keterangan yang memiliki pungsi sama dengan KTP,” tambahnya. (Cia)

Komentar