Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Gunung Agung Awas, Temu IMF Nusa Dua Dipastikan Tetap Digelar

foto : Oke

KARANGASEM - Ajang IMF atau pertemuan ekonomi international,  yang akan dihadiri negara-negara maju dipastikan akan tetap digelar di Nusa Dua tahun depan. Meki Gunung Agung berstatus awas, namun yang terdampak adalah hingga 10 kilometer dari puncak Gunung Agung sehingga pertemuan IMF dianggap cukup aman digelar.

Hal itu ditegaskan, Menko Komaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat berkunjung di Pos Pantau  Gunung Agung Rendang. Jumat kemarin. Didampingi Mentri Keuangan, Sri Mulyani dan Gubernur BI, Luhut juga mendapatkan penjelasan, dari kepala Kepala PVMBG Ir Kasbani.

“Ini perintah Presiden agar semua kegiatan yang sudah di agandakan di Bali tetap dilakukan di Bali,” ujarnya.

Luhut, Sri Mulyani dan rombongan sempat melihat lihat foto foto letusan Gunung Agung tahun 1963 dan letsan Gunung Agung tahun 2017. Nampak Luhut dan Sri Mulyani mengamati satu persatu gambar gambar korban letusan tahun 1963 yang terjadi di Dusun Sogra dan Badeg Dukuh, Sebudi, Selat, Karangasem.

Rombongan juga menuju pos pengamatan visual dari lereng tebing bagian utara pos pantau. Hanya saja saat itu para pejabat ini tidak bisa menyaksikan visual Gunung Agung karena ada kabut tebal.

Luhut juga menegaskan kalau awas yang dimaksud adalah di kawasan radius 8 km perluasan 10 km sementara diluar itu aman. Saat itu Luhut juga bertanya apakah dikawasan 8 KM yang merupakan kawasan rawan masih ada penduduk disana dan dijawab Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa masih ada.Ada sekitar 70 ribu pengungsi atau penduduk dari kawasan zona merah yang mengungsi.

Meski Gunung Agung dalam status awas, Luhut menegaskan kalau semua agenda pemerintah yang dijadwalkan akan di gelar di Bali agar tetap dilakukan di Bali.

Sementara itu, dari penjelasan yang diterima PVMBG kalau sekarang ini angin berhembus ke timur sehingga bandara Ngurah Rai dipastikan aman dari abu vulkanik. Karena angin mengerah ke timur. Hal ini juga diprediski terjadi pada bulan bulan Oktober termasuk Oktober tahun 2018 dimana IMF akan digelar di Nusa Dua, Bali.

Terlebih lagi jarak Nusa Dua dengan Gunung Agung Karangasem sangat jauh yakni 73 KM. sementara yang awas dan rawan hanya ada di radius 8 km. sehingga kegiatan yang ada di Nusa Dua ini sangat aman dan tidak ada alasan untuk tidak dilaksanakan atau dipindah. Menurutnya Pemerintah juga memastikan kegiatan ini tetap jalan dan tidak ada menyiapkan alternative lain selaian di Nusa Dua.

“Dengan ini dipastikan kalau Bali aman, bandara juga aman dari debu vulkanik sehingga kegiatan IMF tetap berjalan seperti biasa,” ujarnya.

Sementara itu kalapun terjadi erupsi dan air port tutup itu kemungkinan terjadi paling lama selama dua hari sehingga tidak ada yang perlu ditakuti termasuk juga soal pariwisata. Bahkan belakangan ini banyak wisatawan memanfaatkan view Gunung Agung unuk berfoto.

Sementara bandara Ngurah Rai tutup juga tidak hanya disebabkan karena Gunung Agung saja. Gunung Kelud yang memetus beberapa waktu lalu juga sempat mengganggu Bandara Ngurah Rai. Sementara itu pemerintah juga telah menyiapkan bandara pendamping lainya kalau Ngurah Rai sampai di tutup. Diantaranya adalah Bandara Banyuwangi yang sekarang ini juga tengah dilakukan perbaikan dan juga bandara Sidoarjo Surabaya.  

 Untuk itu, pihaknya juga akan berkomunikasi dengan Keduber Negara Negara sahabat tentang kondisi Bali saat ini. Kalau Bali masih aman dan yang rawan hanya radius 8 km di sekitar Gunung Agung saja. Pihaknya juga akan mengajak panpel dari Wanhington AS untuk datang ke Bali mengecek lokasi dan persiapan terakhir.

Yang jelas menurut Luhut evan internasional yang akan di gelar di Bali ini sangat bagus buat Bali untuk mendongkrak wisatawan ke Bali. sehingga kesan Bali aman dan nyaman untuk di kunjuni tetap ada. Sementara itu kedatangan pihaknya secara fisik ke pos pengamatan juga untuk membuktikan kepada dunia intenasional  kalau Bali masih aman dan Gunung Agung sekalipun kondisi Gunung Agung masih awas. Kedatangan ini juga diharapkan bisa menghapus image kurang aman selama ini.

Sementara itu semua persiapan masih dilakukan termasuk pembagunan under pas di Denpasar. Ini juga untuk membentu kelancaran IMF namun seteleh itu juga berguna buat warga Bali kedepan. (Oke/Cia)

 

Komentar