Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Cek Sistem Layanan, Dewan Sidak BRSU Tabanan

Foto : Liputan Bali. Com

TABANAN – Dewan Tabanan diwakili jajaran Komisi I, melakukan sidak ke BRSU Tabanan. Jumat kemarin. Sidak bertujuan untuk mendorong rumah sakit untuk mengoptimalkan pendaftaran online. Sidak dipimpin langsung Ketua Komisi I, DPRD Tabanan, I Putu Eka Putra Nurcahyadi, dan melakukan sidak di beberapa ruangan di rumah sakit Tabanan.  

Disambut Direktur BRSU Tabanan, dr. I Nyoman Susila, Ketua Komisi I DPRD Tabanan, I Putu Eka Nurcahyadi menyatakan, kunjungannya ke BRSU Tabanan untuk melakukan pengawasan sejauh mana system fasilitas pelayanan di rumah sakit tersebut. .

“Tujuan kami ke sini untuk mengecek system pelayanan agar tidak terjadi antrian saat pasien ingin berobat ke rumah sakit Tabanan,” papar Eka.

Mengantisipasi lonjakan warga yang hendak berobat, BRSU Tabanan rupanya sudah memiliku system pelayanan cukup maksimal dengan penyediaan sarana perawatan khusus (RPK) bagi pasien dengan menyediakan 28 bed.

Selain masalah antrian pasien, masalah parkir juga menjadi sorotan lain keberadaan rumah sakit Tabanan ini. Meski demikian, alternatif parkir bagi warga bisa menggunakan lokasi halaman di taman makan pahlawan dengan pengaturan system parkir ke depan.

“Untuk sementara, parkir bisa digunakan halaman taman makam pahlawan sebelah timur dengan dikordinasikan dengan pihak terkait agar parkir tidak semrawut,” papar anggota dewan lainnya, Oemar Dhani.

Terkait sidak tersebut, Direktur BRSUD Tabanan, dr. I Nyoman Susila berjanji akan lebih memaksimalkan sarana aplikasi pendaptaran system online yang diperkirakan rampung bulan Januari mendatang.

Tujuannya, adalah agar masyarakat lebih mudah mengakses sekaligus mendaftaran tanpa perlu antri lagi menunggu di ruang pasien. Meski demikian, Susila juga berharap warga nantinya bisa lebih familiar dengan system online tersebut sebab akan lebih mudah.

“Kendala lain, masyarakat belum semuanya bisa melakukan akses dengan system online sebab belum familiar dengan tehnologi yang ada. Jika sudah bisa diakses, sebenarnya masyarakat akan lebih dimudahkan dengan system tersebut,” tutur Susila. (Cia)

Komentar