Ngenteg Linggih di Pura Dalem Pengereregan
- 22 Desember 2017
- 08:31 WITA
- Sosial Budaya
- Bali
Foto : ist/Humas Tabanan
TABANAN – Serangkaian upacara Ngenteg Linggih di Pura Dalem Desa Pekeraman Pengereregan, Desa Lumbung, Selamadeg Barat digelar warga masyarakat setempat. Kamis (21/12). Bebagai undangan hadir termasuk Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gde Sanjaya dan ketua DPRD Tabanan, I Ketut Boping Suryadi. Pura ini diempon 175 kepala keluarga dan telah menghabiskan dana Rp 700 juta dalam pembangunannya.
Menurut ketua panitia Karya, I Made Arsana sekaligus bendesa adat setempat, pembangunan Pura Dale mini telah direncanakan dari jauh-jauh hari sebelumnya, sejak awal tahun 2017.
“Mengingat lokasi Pura Dalem yang letaknya di tengah hutan, dan sarana jalan juga belum memadai, maka sangat diperlukan perencanaan yang matang,” jelasnya.
Dalam proses pembangunan, pihak pantia berhasil mengumpulkan dana masyarakat sebanyak Rp 550 juta yang terkumpul dari 175 Kepala Keluarga (KK) selaku pengempon, dan setiap KK dikenai urunan sebesar Rp, 2,5 juta.
Meski demikian, masih terdapat kekurangan dana sebanyak Rp 150 juga dan diharapkan kekurangan tersebut bisa dibantu pihak pemerintah daerah Tabanan.
“Tiang berharap sepengrauh Bapak Wakil sareng Pak Ketua tur uleman sane lianan, dumogi sida ngewantu kekurangan masyarakat iriki. Tur galah-galah jagi pacing rauh, mangda sida ngewantu beban ring masyarakat titian”, ujarnya.
Harapan masyarakat Dsa Pekraman Pangereregan mendapat sambutan hangat dari Wabup Sanjaya. dan berjanji bahwa selama dirinya menjabat, beliau berjanji untuk selalu bahu membahu dengan tokoh masyarakat di Selbar, dalam membangun infrastruktur ataupun perekonomian di Selemadeg Barat.
Orang nomer dua di Tabanan itu juga mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan masyarakat setempat. Yang dari awal sampai akhir sangat bersusah payah, rela mengorbankan kepentingan pribadinya demi bersama-sama membangun Parahyangan di Desanya. Contoh merupakan cerminan kekompakan yang berlandaskan dengan semangat gotong-royong.
Meskipun medan sangat curam (dikelilingi jurang), namun masyarakat tidak pernah mengenal kata menyerah, menurut Sanjaya, inilah cerminan masyarakat yang sangat semangat membangun Desa dan atas semangat tersebut, sudah tentu berimbas positif ke Pemerintah Daerah.
“Apalagi dengan tekad yang tulus dan mulia, serta dijalankan sangkaning lascarya, apapun itu pasti diberikan hasil yang baik,” ujar Sanjaya.
Wabup Sanjaya juga menambahkan, disaat membangun Karya sebesar ini, pastilah godaan yang datang juga sangat besar. Asal masyarakat tetap kompak, tetap bersatu, niscaya apapun itu pasti bisa teratasi. Maka sangat diperlukan sekali masyarakat yang bersatu. Disinilah peranan dari manggala karya, bagaimana caranya agar tetap bisa menjaga kekompakan dan persatuan masyarakat, tegasnya.
“Tiang selaku Wakil dari Pemerintah Daerah sekali lagi mengucapkan salut dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Pengereregan terutama para manggala Karya. Karena telah melaksanakan pembangunan atas dasar kekompakan dan persatuan yang juga didasari dengan semangat gotong-royong. Semoga kedepannya, semangat ini terus bisa dipertahankan, terlebih ditingkatkan lagi menyongsong pembangunan-pembangunan selanjutnya”, tegas Sanjaya.
Selain melakukan persembahyangan, Wabup Sanjaya juga memberikan punia sebagai cihna bhaktinya terhadap masyarakat yang diterima panitia. Juga Sanjaya meninjau bangunan Pura setempat setelah persembahyangan. Dan tidak lupa juga bercengkrama dengan masyarakat melalui makan bersama di Pura setempat. (Hms/Cia)
Komentar