Tradisi ‘Mesuryak’ Warga Bongan Gde
Hamburkan Uang Wujud Berbagi Kebahagian
- 11 November 2017
- 22:34 WITA
- Sosial Budaya
- Bali
Foto : www.liputanbali.com
TABANAN – Sebuah Tradisi ‘Mesyuriak’ digelar Warga Banjar Bongan Gde, Desa Bongan, Tabanan. Tradisi ini merupakan budaya warga menghantarkan roh leluhur kembali ke soarga loka, sekaligus berbagai kebahagian dengan memhamburkan uang yang diperebutkan warga dengan meriah.
Tradisi 'mesyuriak' merupakan tradisi turun temurun warga setempat. Sejak pagi hari, mulai pukul 10. 00 wita, bertepatan Hari Raya Kuningan, semua warga sudah mempersiapkan berbagai keperluan upacara dan melakuan persembahyangan di pura suci sebelum tradisi dimulai.
Tujuannya yakni memohon keselamatan kepada Sang Hyang Widi Wasa sekaligus berbagi kebahagian ketika menghantarkan roh leluhur ke soarga loka yang diyakini pulang ke rumah selama Perayaan Hari Raya Galungan hingga Kuningan.
Tradisi ini juga dibarengi dengan kebiasaan warga setempat menghamburkan uang hingga belasan juta rupiah kepada warga. Uang kertas dan logam dilemparkan ke udara lalu disambut warga dengan saling berebut satu sama lain.
Kemeriahan nampak bagi peserta yang berhasil mendapatkan uang mulai nominal Rp 2 ribu – Rp 100 ribu. Beberapa warga juga nampak terjatuh saat berebut uang yang jatuh ke tanah. Meski terkesan menampakan egoisme masing-masing saat berupaya memperoleh uang, namun warga tetap kompak bahkan justru menjadi bahan tertawaan sekaligus lelucon warga lainnya yang menonton.
"Mesuryak bertujuan mengantarkan roh leluhur kembali ke sorga, Kami antar dengan suka cita bergembira dengan bersorak sambil melemparkan uang ke udara yang diperebutkan banyak orang," jelas Kelihan Adat Banjar Bongan Gede, I Nyoman Parwata, saat prosesi 'mesyuriak' berlangsung. Sabtu (11/11).
Parwata memaparkan, tradisi ‘mesyuriak’ merupakan tradisi turun temurun warga Bongan Gde sejak puluhan tahun silam. Besaran uang yang dilemparkan ke udara juga bervariasi, tergantung tingkat ekonomi keluarga yang bersangkutan.
Bagi keluarga yang mampu, uang yang dihamburkan ke udara bahkan bisa mencapai jutaan rupiah. Namun bagi keluarga yang lain, tidak mesti harus menghamburkan uang dalam jumlah banyak.
“Saya tadi melemparkan uang sekitar 700 ribu. Semuanya kami lakukan sebagai sarana berbagai kebahagian kepada warga lainnya karena sudah bekerja keras selama ini,” papar salah satu warga, Ngurah Surya usai melempar uang ke udara.
Sebelum melakukan tradisi mesyuriak tersebut, warga umumnya sudah menabung terlebih dahulu setelah dipergunakan untuk keperluan lainnya. Beberapa warga juga sengaja menukar uang ke beberapa Bank di Tabanan, kemudian dipakai saat tradisi ‘mesyuriak’ saat Hari Raya Kuningan. (Cia)
Komentar