Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Khawatir Narkoba Masuk Desa

Eka Center dan KNPI Tabanan Gelar Penyuluhan Narkoba

Penyuluhan narkoba di Wantilan Desa Adat Belayu, Marga, Tabanan. Kamis (9/11). foto : liputanbali.com

TABANAN – Momok akan bahaya narkoba menjadi ancaman serius bagi semua kalangan saat ini. Kekhawatiran itu juga dirasakan pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tabanan. Bekerjasama dengan Eka Center, upaya penyuluhan bahaya narkoba disuarakan hingga ke desa-desa, dengan tujuan memberikan pemahaman dan bahaya penggunaan narkoba.

Upaya sosialisasi bahaya narkoba itu dilakukan di Wantilan Desa Adat Belayu, Marga, Tabanan. Kamis (9/11). Sebanyak 400 pemuda pemudi setempat hadir dengan menghadirkan pembicara dari BNN dan Polres Tabanan.

Meski baru pertama kali digelar, namun antusiasme peserta cukup tinggi dibarengi banyaknya pertanyaan yang dilontarkan muda mudi setempat.  Dijelaskan , penggunaan narkoba tidak saja menyebabkan merosotnya mental pengguna, namun dampaknya mendorong tumbuhnya penderita HIV Aids yang saat ini menjadi momok dunia karena belum ada obat satupun yang bisa menyembuhkan.

Untuk Tabanan sendiri, jumlah penderita HIV Aids menduduki rangking ke 5 dari 10 kabupaten yang ada di Tabanan, dengan jumlah penderita sekitar 1200 orang. Salah satu penyebabnya yakni penggunaan jarum suntik disamping sex beresiko.

“Kami sengaja menggelar kegiatan penyuluhan agar para pemuda pemudi setempat lebih pahamakan dampak penggunaan narkoba dan bahayanya,” papar kordinator acara, Eka Nurcahyadi, disela-sela acara penyuluhan narkoba dan HIV Aids.  

I Putu Eka Nurcahyadi.foto : liputanbali.com

Bukan hanya sekedar tahu akan bahaya narkoba, namun ke depan, tegas Eka, anak-anak muda di Tabanan khususnya seka yowana yang berada di 9 Banjar dari 3 Desa Dinas di Desa Adat Belayu, bisa menjadi pelopor sekaligus relawan anti narkoba.

Ditambahkan, tinggi pengidap HIV Aids di Tabanan juga sebagai bahan renungan gerenari muda, bahwa Kabupaten Tabanan menjadi target sasaran peredaran narkoba di Bali dan berdampak pada tingginya pengidap HIV Aids. Bahkan tidak menutup kemungkinan, peredaran barang haram tersebut juga akan masuk hingga ke desa-desa.

Untuk itu, dalam rangka upaya penyelamatan genarasi muda akan bahaya narkoba,  maka harus diberikan pemahaman akan bahaya narkoba, sekaligus memperbanyak mengisi waktu luang baik dengan cara berkesenian, olah raga dan lainnya.

Upaya lain papar Eka, adanya sangsi tegas berupa sangsi adat untuk para pengguna narkoba. Saksi tersebut  bisa dilakukan dengan saksi berupa ngaturang guru piduka atau minta maaf atau sangsi-sansi lainya yang memberikan rasa malu dan efek jera di tengah warga.

“Sepertinya hukum pidana harus dimaksimalkan dengan hukuman saksi adat, sebab hukuman penjara dan hukuman mati hanya sebatas hukuman badan. Namun yang lebih penting adalah hukuman sangsi adat agar pengguna malu di hadapan warga,” tegas anggota DPRD Tabanan asal PDIP ini. (Cia)

Komentar