Sarana Tukar Ilmu dan Diskusi Masalah Pendidikan
Ratusan Guru Ikuti Ajang Konasgi 2017
Bupati Eka Wiryastuti saat membuka ajang Konasgi 2017 di Bedugul. Senin (6/11). Foto : liputanbali.com
TABANAN – Sedikitnya 200 guru dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti ajang konfrensi nasional guru dan Inovasi Pendidikan (Konasgi) yang digelar di Bedugul, Tabanan. Ajang pertemuan guru tersebut digelar untuk pertama kalinya, dengan harapan bisa terbangun network dikalangan para pendidik, sekaligus ajang tukar pikiran terkait masalah pendidikan belakangan ini.
Ajang Konasgi dengan tema edukatif, creative dan innovative tersebut, digelar oleh Dewan Pendidikan dan Klinik Kabupaten Tabanan dan akan berlangsung selama tiga hari ke depan. Bupati Tabanan, Eka Wiryastuti membuka langsung kegiatan Konaski di wisma PLN Bedugul, Baturiti Tabanan. Senin (6/11) malam.
Selain kalangan guru, para peserta juga hadir dari kalangan pemilik lembaga pendidikan serta beberapa pakar pendidikan nasional yang nantinya akan berbicara dalam rapat pleno.
Ketua Panitia Konasgi 2017, Luh Putu Artini menjelaskan, selain sarana membangun jaringan dalam dunia pendidikan, Konasgi 2017 kali diharapkan bisa memotivasi para guru agar terus berkarya dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Ajang Konasgi tersebut sekaligus diharapkan bisa meningkatkan kualitas guru yang nantinya berdampak kepada anak didik sehingga lahir generasi muda yang tangguh dan berguna bagi nusa dan bangsa.
“Kami berharap ajang ini bisa menjadi sarana silaturrahmi para guru sekaligus ajang bertukar pikiran dalam mengembangkan dunia pendidikan di Indonesia,” papar Luh Putu Artini disela-sela pembukaan Konasgi di Bedugul.
Selama mengikuti kegiatan, para peserta nantinya akan diberikan ruang untuk berdiskusi sekaligus membawakan berbagai hasil penelitian atau temuan ilmiah lainnya terkait masalah pendidikan selama ini.
Ruang diskusi pararel itu memang sengaja diadakan panitia, dengan membagi peserta menjadi enam groups dengan harapan hasil hasil diskusi nantinya bisa diterapkan para guru di daerah masing-masing.
“Kami harapkan hasil diskusi mereka bisa diterapkan berbagai masalah pendidikan di daerah masing-masing,” tambahnya.
Artini mengungkapkan, antusiasme para guru di Indonesia, untuk mengikuti ajang Konasgi 2017 cukup tinggi, terlihat dari banyaknya guru yang ingin hadir ke acara tersebut. Namun, karena keterbatasan tempat, panitia akhirnya hanya membatasi peserta maksimal 200 orang.
Dilain pihak, Bupati Tabanan Eka Wiryastuti menuturkan ajang Konasgi sangat berguna bagi masa depan sekaligus sarana membangun carakter building bagi generasi muda saat ini.
Eka menegaskan, perkembangan dunia informasi dan tehlongi dikhwatirkan bisa merubah sipat anak sehingga tidak memiliki empati sosial dan cenderung individualistic.
Untuk itu harapnya, memalui ajang konferensi ini bisa dihasilkan rumusan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan bagi generasi mendatang sekaligus bisa membentuk karakter building yang baik bagi anak muda sekarang ini.
“Perkembangan dunia tehlongi saat ini sangat pesat, bahkan anak sekarang justru asik dengan dunianya sambil memegang hp tanpa memperhatikan budaya dan sosial. Saya titip pesan satu saja, bagiamana menciptakan karakter building bagi generasi agar bisa ke depan lebih baik,” tegas Eka. (Cia)
Komentar