Manusa Yadnya di Griya Gede Tangguntiti
Wabup Sanjaya saa hadiri prosesi manusia yadnya. foto ist/humas
TABANAN - Griya Gde Tangguntiti menggelar prosesi manuasia manusa yadnya, tiga bulanan, nebas oton, ngraja swala atau ngraja singa, dan potong gigi. Prosesi sacral tersebut diikuti 63 orang yang datang dari beberapa kabupaten sekaligus pengempon Griya Gde Tanggungtiti, Selemadeg Timur,Tabanan,
Berbagai persiapan sudah dilakukan sejak jauh hari, termasuk mempesiapkan berbagai sarana upakara untuk prosesi manusia yadnya tersebut.
Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gde Sanjaya, anggota dewan asal Selemadeg Timur, Eddy Nugraha Giri, dan Camat, I Gusti Putu Ngurah Dharma Utama dan tamu undangan lainnya. Kamis (26/10).
Dalam sambutannya, Manggala Karya, I Gde Budhi Yadnya, memaparkan, bahwa persiapan upacara manusia yadnya tersebut sudah dipersiapkan sejak hari dengan melibatkan berbagai demi berjalannya prosesi suci tersebut.
Gde Budhi, merinci, upacara manusia yadnya itu diikuti oleh 35 orang untuk melakukan potong gigi, sementara mebanyuh oton dikuti oleh 16 orang. Dan untuk ngraja swala atau ngaraja singa dikuti 12 orang sehingga berjumlah 63 orang.
Dipaparkan, beberapa pesera manusia yadnya tersebut bukan hanya berasal dari Koa Tabanan, namun juga diikuti oleh pengenpon Griya Tangguntiti, yang berasal dari Buleleng dan Jembrana.
“Semoga upacara manusia yadnya hari ini bisa berjalan lancer dan terimakasih atas kedatangan Wakil Bupati. Semua peserta berjumlah 63 orang yang juga berasal dari Buleleng dan Jembrana,” papar Gde Budhi.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Sanjaya, menyatakan apresiasinya terhadap perosesi upacara manusia yadnya yang digelar di Griya Tangguntiti.
Prosesi manusia yadnya jelasnya, merupakan prosesi suci umat Hindu sekaligus sejalan dengan program pemerintah Tabanan dalam mempertahankan adat, budaya dan agama.
”Pelaksanaan upacara ini telah sejalan dengan visi pemerintah Kabupaten Tabanan yang Serasi, Sejahtera, aman dan berprestasi, khususnya dalam pelaksanaan di bidang adat, agama dan budaya., ”tegasnya.
Sanjaya menambahkan, dengan konsep bersama-sama dalam prosesi yadnya, akan semakin memupuk semangat gotong royong, kekeluargaan, baik di tingkat keluarga dan masyarakat, sekaligus juga meringankan beban dalam melaksanakan karya atau yadnya (Hms/Cia)
Komentar