56 Negara Ikuti INSARAG Team Leader Meeting 2017
Peserta INSARAG saat Working Groups Discusion di Badung, Rabu (18/10). Foto: LIputan Bali.Com
BADUNG – 56 negara megikuti ajang INSARAG Team Leaders Meeting 2017 yang digelar di Badung Bali. Kegiatan yang bertajuk “Strengthening the Effectiveness and Coordination of International Urban Search and Rescue Assistance” diharapkan bisa jadi ajang tukar pikiran dalam rangka meningkatkan kemampuan operasional tim SAR guna menghindari jumlah korban dalam jumlah besar saat bencana.
International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG) merupakan jaringan global dengan anggota lebih dari 80 negara dan organisasi dibawah payung Persatuan Bansa – Bangsa (PBB). Pertemuan petinggi sar dunia diagendakan hingga 20 oktober mendatang di Padma Resort Hotel Kuta, Badung, Bali. Indonesia adalah satu anggota dari 91 anggota INSARAG yang melibatkan 227 peserta.
Dalam kesempatan itu, Direktur Operasi SAR Basarnas, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Ivan Ahmad Rizki Titus membuka INSARAG 2017 yag juga dihadiri Gubernur Provinsi Bali, Made Mangku Pastika serta Head of Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) Indonesia, Mr. Oliver Lacey Hall.
Pertemuan tersebut sekaligus sebagai ajang bertukar pikiran dalam penanganan korban bencana atau musibah dengan tujuan untuk menyelematkan jiwa manusia secara maksimal dengan meminimalisasi resiko di lapangan.
“Basarnas berkomitmen menjadi yang terdepan dalam penanganan musibah dan bencana alam untuk menyelamatkan jiwa manusia dan menimalkan resiko,” ungkap Brigadir Jenderal TNI (Mar) Ivan Ahmad Rizki Titus dalam sambutannya.
Rizki titus juga sempat menyinggung kondisi Gunung Agung yang kini masauk dalah tahap awas. Ditegaskan, Badas Sar siap menyiapkan upaya makasimal dan siap melakukan berbagai upaya lainnya jika sewaktu – waktu Gunung Agung ersufsi.
Rizki Titus dalam sambutannya juga mengatakan bahwa Basarnas memiliki peran penting dalam tanggap darurat saat terjadinya bencana. Bencana bisa karena gempa bumi, banjir, longsor dan gunung meletus. Indonesia disebutnya dipercaya saat pertemuan di Genewa sebagai penyelenggara dan mereka minta diadakannya di Bali.
Disisi lain, Gubernur Bali Mangku Pastika usai pembukaan mengatakan sangat mengapresiasi pertemuan tersebut karena momennya sangat tepat di tengah Bali menghadapi masalah kebencanaan terkait status awas Gunung Agung.
Pastika juga berharap agar para peserta juga bisa berkeliling dan meihat langsung kondisi Gunung Agung saat ini.
“Dengan mereka datang ke Bali kita harapkan mereka bisa keliling dan melihat langsung kondisi yang ada. Mereka juga bisa memberikan informasi ke negaranya masing-masing tentang kondisi Bali yang sejauh ini masih aman untuk dikunjungi,” ujar Pastika saat jumpa pers.
INSARAG Guidelines disepakati dan disetujui melalui the United Nations General Assembly Resolution 57/150 tahun 2002. Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan operasional tim Urban SAR seluruh dunia dalam memberikan bantuan Urban SAR internasional.
Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya koordinasi antar berbagai Tim Urban SAR Internasional dalam memberikan bantuan SAR terhadap negara-negara yang terkenan dampak bencana dalam skala besar serta terwujudnya kebijakan dan pedoman bagi Tim Urban SAR internasional dan nasional sebagai pelaku penanganan. (Cia)
Komentar