Ini Penjelasan Eka Terkait Pinjaman Ratusan Milyar Pembangunan RS Nyitdah
Bupati Eka dan Komisi II dan IV DPRD Tabanan saat sidak RS Nyitdah Tabanan,Senin (16/10). Foto: Liputan Bali.Com
TABANAN – Mega Proyek Rumah Sakit Nyitdah di Kediri Tabanan terus dikebut penyelesainnya oleh Pemda Tabanan. Berbagai cara dilakukan untuk menuntaskan proyek tersebut, termasuk salah satunya meminjam uang dari PT SMI hingga 201 Milyar Rupiah. Berikut penjelasan Bupati Eka Wiryastuti soal dana pinjaman ratusan milyar tersebut.
Saat ini pembangunan rumah sakit Nyidah yang berlokasi di Kecamatan Kediri,Tabanan itu masih dalam baru tahap 30 persen. Pengerjaaan dikebut terus menerus, sebab diharapkan tuntas sampai 2020.
Guna mewujudkan pembangunan rumah sakit itu, pihak Pemda Tabanan bahkan meminjam uang ratusan milyar dari rekanan proyek yakni PT SMI sebesar 201 milyar rupiah.
Apa alasanya sehingga nekat meminjam uang berjumlah cukup besar itu?. Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti menjelaskan bahwa pihaknya harus berani mengambil resiko untuk kepentingan masyarakat banyak khususnya masyarakat Tabanan.
Meski berhutang cukup besar, namun dengan langkah itu dinilai merupakan pilihan yang paling tepat sebab sudah diberikan arahan oleh pihak pusat yakni Menteri keuangan, terlebih lagi, pinjaman tersebut sudah disetujui jajaran Dewan DPRD Tabanan khususnya komisi II dan IV.
“Ibarat kita nyicil motor, kalau kita ndak nyicil gaji cuma 1 juta harga motor 12 juta, mau apa kalau ndak nyicil dan ini semua demi kepentingan masyarakat,” tegasnya saat memantau pembangunan rumah sakit nyitdah, Senin (16/10).
Eka memaparkan, bahwa jika pembangunan RS Nyitdah menggunakan dana APBD maka dikhwatirkan akan memperlambat penyelesaian proyek lainnya. untuk itu, salah satu upayanya yakni dengan meminjam dana talangan.
Terlebih lagi pihak Kementerian Dalam Negeri sudah memberikan rekomendasi untuk meminjam uang karena alasan keuangan Pemda Tabanan dinilai cukup sehat bahkan dianggap bisa mencicil sebab masih memilik anggaran cukup baik.
Masih menurut Eka, flapon pinjaman 201 Miliar itu, nantinya akan dilakukan setelah Perda pinjaman tuntas dan baru bisa dicairkan sesuai nominal yang dibutuhkan. Artinya tidak mesti harus meminjam sebear 201 milyar rupiah.
Untuk itu, pihaknya berharap tahun 2018 dan 2019, Pemkab Tabanan memperoleh bantuan dana BKK yang besar, agar tidak terlalu banyak menggunakan dana pinjaman tersebut.
“Misalnya kita butuhkan Rp 50 Juta, ya kita cairkan dana pinjaman Rp 50 Juta dan itu yang kia bayar, tapi kita punya space sampai Rp 201 Miliar. Syukur di tahun 2018 kita mendapatkan BKK jadi kita tidak perlu full meminjam, dan ini sipatnya ibaru sebatas dle yakni tidak digunakan kalau belum diperlukan,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, I Made Dirga yang ikut serta dalam sidak kemarin menegaskan bahwa peminjaman tersebut telah melalui persetujuan DPRD Tabanan karena merupakan niat baik Pemkab Tabanan dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Jumlah pinjaman itu, jelasnya sudah termasuk pembangunan insfrastruktur dan peralatan dan fasilitas medis di dalamnya,
“Itu sudah diperhitungkan juga termasuk penyedian fasilitas di dalamnya. Itu yang akan kita bahas lagi apakah itu memungkinkan untuk melakukan pengadaan fasilitas sebelum bangunan selesai atau bagaimana,” tutur Dirga.
Dilain pihak, Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. I Nyoman Suratmika, mengatakan bahwa pembangunan baru tahap 30 persen dan yang baru dibangun baru ruang D dan E .nantinya akan dibangun empat ruang untuk awalnya baru dilanjutkan dengan 23 ruang poliklinik, ruang linen dan gizi. Termasuk jika menggunakan dana 201 Miliar,maka pembangunan akan semakin lengkap dengan sarana gedung perawatan jenazah, cafeteria dan penunjang lainnya. arnya.
Nantinya RS Nyitdah akan memiliki 572 bed, dimana jika dilihat dari jumlah penduduk Tabanan, semestinya ada 800 bed baik di RS milik pemerintah maupun swasta. Dengan jumlah bed tersebut, Suratmika memastikan pada masa tertentu rumah sakit tidak akan kewalahan mencari bed untuk pasien seperti yang terjadi saat ini.
“Jadi 572 bed itu setara dengan 75 persen kebutuhan bed di Tabanan bisa terpenuhi,” imbuhnya (Cia).
Komentar