Puspayoga Buka Celuk Jewellery Festival 2017
ist
GIANYAR – Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga, membuka Celuk Jewellery Festival (CJF), yang digelar untuk kedua kalinya. Ajang CJF 2017 sendiri diharapkan bisa memperomosikan sekaligus mengangkat karya seniman dan pengrajin perhiasan emas dan perak setempat.
Didampingi Rieke ‘Oneng’ Diah Pitaloka dan jajaran pejabat Bea Cukai, Purpayoga membuka secara resmi ajang CJF 2017 yang digelar di area Wantilan Pura Dalem Celuk, Jalan Setra Celuk, Banjar Celuk, Desa Celuk, Sukawati, Gianyar. Jumart (13/10).
Usai dibuka, Puspayoga menyempatkan diri berkelilng ke berbagai stand pameran yang sebagian besar berisi hasil karya seniman perak pengrajin Celuk Sukawati. Mulai dari kalung, cincin, dan aneka kerajinan lainnya dipajang dan tak kalah dengan produk kerajinan luar Bali.
Pengrajin Perhiasan Celuk memang sudah terkenal sejak dahulu kala, bahkan hasil karya para pengrajin sudah dikenal hingga ke manca negara. Hal itu terlihat dari banyaknya wisatawan yang masih tetap setia berkunjung untuk membeli aneka kerajinan pengrajin Celuk hingga saat ini.
“Kami melihat kualitas yang dipamerkan semakin baik dan banyak variasi. Untuk itu saya datang sebagai bagian dari Pemerintah untuk mensupport para pengrajin di kawasan Celuk ini,” tutur Puspayoga kepada media usai pembukaan CJF 2017.
Puspayoga menambahkan, pemerintah siap messupport para pengrajin di tengah berbagai masalah saat ini. Masalah inport bahan baku perak dan masalah pajak ekport menjadi masalah klasik para pengrajin sehingga memerlukan regulasi kebijakan pemerintah agar pengrajin perak di Celuk bisa lebih berkembang dari segi usaha.
Dalam kesempatan itu, Menteri asal Bali ini juga menegaskan, pihak pemerintah akan menerapkan regulasi membebaskan para para pengrajin dari biaya inport bahan baku sekaligus meniadakan pajak export perak keluar negeri.
“Dari Bea Cukai kita lakukan kerjasama agar ada kemudahan inport dan export bagi UKM. Jadi semua biaya itu sekarang gratis,” tegasnya.
Ke depan harapnya, peran koperasi juga sangat diperlukan agar biaya infort barang baku seperti perak bisa diinport oleh salah satu koperasi UKM yang dimiliki bersama-sama antara para pengrajin. Sebab jika dilakukan perorangan maka biaya infort itu akan mahal.
Bukan hanya itu, para pengrajin juga diharapkan bisa menggunakan sarana media social sebagai ajang promosi sebab merupakan sarana promosi teknologi yang harus dilakukan. Sebab jika tidak dilakukan, maka akan tertinggal jauh dengan para pengrajin lainnya.
Disisi lain, ketua Panitia CJF 2017, Ketut Widi Putra, berharap ajang seperti ini bisa menjadi ajang promosi masyarakat Desa Celuk bukan hanya dari sisi kerajinan peraknya, namun juga dari sisi produk kuliner, produk fashion, dan lainnya
Meski ada masalah erufsi Gunung Agung saat ini, Widi Putra tetap optimis ajang ini mampu memberi kepuasan sendiri bagi para wisatawan yang berkunjung sebab pihaknya sudah melakukan upaya-upaya dalam ajang ini.
“Bukan saja menjual hasil kemasannya, namun kami juga menjual proses kemasannya agar hasil perak yang dihasilkan bisa dilihat lebih berkelas oleh para wisatawan yang datang. Meski ada ancaman erufsi Gunung Agung, semua itu tergantung dari sisi cara pengkemasannya,” papar Widi Putra.
Ajang CJF itu sendiri akan digelar hingga 15 oktober mendatang. Selain menampilkan aneka produk perak, panitia juga mengkemas acara dengan Jewellery Fashion Show dengan wardrobe dari Tjok Abi dan Shinta Chrisna Boutique dan dikolaborasikan dengan koleksi aksesoris dari para pengerajin perhiasan perak di Celuk.
Selain itu juga akan diadakan beberapa workshop diantaranya workshop pembuatan perhiasan tradisional celuk, workshop desain perhiasan, workshop 3D Desain, workshop photography perhiasan.
"Pengunjung juga dapat menikmati aneka makanan dan minuman tradisional yang menggugah selera dalam bazar kuliner yang akan bertempat di sekitar lokasi pameran perhiasan," lanjutnya.
Untuk memeriahkan acara juga diadakan berbagai lomba seperti lomba penjor dan menghias janur, lomba desain produk perhiasan, lomba karaoke lagu pop bali, lomba menteng, lomba mewarnai, lomba jewelry photography, lomba menggambar, lomba pasang jawan, lomba membuat bun, dan lomba berbusana adat ke Pura dll.
Selain Lomba Celuk Jewellery Festival juga akan dimeriahkan dengan pagelaran tabuh dan tari dari sanggar s’mara murti dan juga pagelaran Bapang Barong dan Jauk persembahan dari STT Yowana Jaya Celuk. Beberapa artis bali juga akan ikut meramaikan diantaranya Deva & Band, Rasta flute band, B2AB2A Band, Celekontong Mas dan Rai Peny.(Cia)
Komentar