MGPSSR Tabanan Lantik Pengurus Desa Kaba-Kaba
ist/humas
TABANAN - Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Tabanan, resmi melantik kepengurusan Anyar pada Desa Pekraman Kaba-Kaba, masa bhakti 2017-2020 di Wantilan Desa Kaba-Kaba, Kediri, Tabanan, Sabtu, (23/9).
Pesemetonan warga Pasek yang diketuai oleh Wisnu Bawa Temaja itu menunjuk I Wayan Bawa sebagai Ketua MGPSSR Desa Kaba-Kaba, beserta 7 anggota lainnya.
Pelantikan dihadiri Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, sekaligus mendapat kehormatan menyematkan pin tanda kepengurusan baru. Kehadiran Bupati Eka cukup menambah motivasi dan semangat bagi pesemetonan dalam rangka menjaga Ajeg Bali, mengingat Bupati Eka merupakan salah satu Penasehat Pasemetonan MGPSSR.
Hadir pula pada kesempatan itu, penglingsir MGPSSR, Nyoman Adi Wiryatama, Ketua MGPSSR Tabanan, I Wayan Tontra, beserta perwakilan MGPSSR se-Bali, para Pandhita (Sulinggih), Camat Kediri I Made Murdika, Perbekel setempat serta para undangan.
Kehadiran Eka Wiryastuti disambut meriah warga pesemetonan Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi yang memenuhi Wantilan Desa Pekraman Kaba-Kaba. Atas kehadiran Beliau, Ketut Widiana selaku Ketua Panitia Acara menyampaikan rasa bangganya sekaligus terharu karena Pemerintah sangat peduli terhadap masyarakatnya. "Hal ini merupakan motivasi bagi kami untuk melangkah kedepannya, " tuturnya.
Widiana menambahkan, dengan bersatu Desa Kaba-Kaba pasti ada perubahan. Lewat pengurus yang baru, pihaknya sikap berjuang bersama Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk selalu menjaga Ajeg Bali.
Selaku Penglingsir, N. Adi Wiryatama mengatakan bahwa pelantikan ini adalah suatu hal yang sangat positif. Mengingat pada era sekarang ini sulit sekali menemukan masyarakat yang tertib, Adi berharap, dengan adanya pasemetonan ini membawa masyarakat bisa menjadi tertib. “Saya melihat ini sangat positif. Seperti yang dikatakan tadi, kalau warga kita (kerta), warga ini sudah mulai tertib. Masing-masing klan sudah mulai tertib. Saya harapkan masyarakat keseluruhannya, masyarakat Kaba-Kaba, Tabanan, bahkan Indonesia menjadi Kerta dan Tertib kedepannya”, harapnya.
Dalam sambutannya, mantan Bupati Tabanan dua periode ini juga menekankan agar masing-masing klan bisa menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan dengan lebih mengedepankan toleransi, saling hormat-menghormati, harga-menghargai satu sama lainnya. “Dan kemudian masing-masing klan ini bisa saling toleransi satu sama lainnya. Walaupun kita berbeda, klan-klannya berbeda. Tapi kalau toleransinya tinggi, saling harga menghargai, hormat-menghormati, itulah menjadi salah satu perekat dari persatuan dan kesatuan kita di masyarakat,” tegasnya. (CiA/Humas)
Komentar